New Normal, 'Negeri di Atas Awan' Mamasa Kembali Ramai Pengunjung

Konten Media Partner
7 Juli 2020 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buntu Liarra, objek wisata pegunungan yang ada di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/sulbarkini
zoom-in-whitePerbesar
Buntu Liarra, objek wisata pegunungan yang ada di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/sulbarkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki masa kenormalan baru (new normal), objek wisata alam menjadi pilihan favorit untuk melepas penat. Salah satu objek wisata yang mulai kembali ramai dikunjungi yakni Buntu Liarra yang dijuluki negeri di atas awan Mamasa ini.
ADVERTISEMENT
Objek wisata ini berada di kawasan pegunungan antara perbatasan Kecamatan Tandukkalua dan Balla, menawarkan keindahan alam berupa hamparan awan putih yang terlihat dari pegunungan.
"Objek wisata ini belum terjamah, tak ada penjaga maupun fasilitas di sekitar lokasi karena memang masih natural. Jika ingin berkunjung ke sini, harus membawa perlengkapan sendiri, mulai dari tenda untuk menginap maupun makan karena lokasinya di atas puncak gunung jauh dari perkampungan," kata Darius, salah seorang pengujung, Senin (6/7).
Pengunjung bisa menikmati pemandangan berupa hamparan awan di pagi hari. Foto: Frendy/sulbarkini
Objek wisata Buntu Liarra berjarak 30 menit perjalanan dari Kota Mamasa dan dapat ditempuh dengan mengendarai motor atau mobil. Terdapat dua jalur yang bisa dilalui, yakni melalui jalur Kecamatan Tandukkalua dan Kecamatan Balla. Untuk mencapai puncak gunung, dibutuhkan waktu tracking sekitar 15 menit perjalanan.
ADVERTISEMENT
Menurut Darius, pemandangan hamparan awan itu bisa disaksikan saat pagi hari. Sehingga, kata dia, pengunjung umumnya bermalam di kawasan Buntu Liarra dengan mendirikan tenda.
"Kalau mau menikmati pemandangan awan putih tebal, itu akan terlihat di pagi hari. Jadi kita biasanya bermalam," ujarnya.
Buntu Liarra juga dijuluki sebagai negeri di atas awan Mamasa. Foto: Frendy/sulbarkini
Ia menambahkan, saat matahari mulai meninggi dan menjelang siang, maka kabut tebal akan hilang dan digantikan dengan pemandangan yang indah berupa hamparan lembah dan pegunungan yang hijau serta hamparan persawahan milik warga yang mengelilingi lereng-lereng perbukitan.
"Di sini sungguh menghadirkan ketenangan. Tak ada yang bisa saya ucapkan selain mengatakan Buntu Liarra sungguh indah," tuturnya.