Nur Aisyah, Bocah 8 Tahun di Sulbar yang Berjuang Melawan Tumor Otak

Konten Media Partner
4 September 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nur Aisyah mendapatkan perawatan di RSUD Majene, Sulawesi Barat. Foto: Awal Dion
zoom-in-whitePerbesar
Nur Aisyah mendapatkan perawatan di RSUD Majene, Sulawesi Barat. Foto: Awal Dion
ADVERTISEMENT
Namanya Nur Aisyah (8). Ia adalah buah hati dari pasangan Lukman (31) dan Irawati (30), warga Lingkungan Labuang, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT
Siswa kelas III SD di Lingkungan Labuang itu kini sedang tidak bisa menikmati keceriaan bersama teman-temannya. Nur menderita tumor otak dan saat ini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene.
Irawati, ibunda Nur, mengaku prihatin dengan kondisi putri sulungnya itu. Dia tak menyangka putrinya menderita tumor di kepala.
"Sebelumnya dia sehat dan aktif. Awalnya, saya hanya menduga dia sakit biasa saja. Tiba-tiba matanya mengalami kondisi juling dan saya berpikir dia hanya main-main. Kejadiannya pertengahan bulan puasa atau pada Mei 2019," kata Irawati, kepada Sulbar Kini, Rabu (4/9).
Namun, lanjut Irawati, sehari sebelum Idul Fitri, Nur mengalami kejang-kejang dan harus dibawa ke Puskesmas Totoli, Kelurahan Rangas, Majene untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak Puskesmas Totoli lalu menyarankan Nur dirujuk ke RSUD Majene.
ADVERTISEMENT
"Di RSUD Majene, mereka kemudian menyarankan Nur dibawa berobat ke salah satu rumah sakit di Makassar (Sulawesi Selatan). Namun, kami tidak jadi membawanya karena terkendala biaya pengobatan," ujarnya.
Belum ada bantuan dari pemerintah setempat untuk Nur Aisyah, kecuali donasi melalui penggalangan dana melalui media sosial dan bantuan sejumlah komunitas. Foto: Awal Dion
Irawati mengaku, dirinya tidak memiliki pekerjaan dan hanya mengurus rumah tangga. Sedangkan suaminya, Lukman, sehari-hari bekerja sebagai buruh pandai besi pembuat parang yang upahnya hanya Rp 30 ribu per hari.
"Iuran BPJS kami saja hingga kini menunggak Rp 15 juta selama 5 tahun. Saya sudah membayar sebagian tunggakannya sekitar Rp 1,5 juta, dan itu pun dipinjam dari keluarga," katanya.
Irawati mengaku, saat ini, dia harus mencari tambahan biaya pengobatan dan biaya perawatan putrinya di rumah sakit. Belum lagi, kata dia, akan ada biaya tambahan kalau nantinya Nur harus benar dirujuk ke salah satu rumah sakit di Makassar.
ADVERTISEMENT
"Hingga kini, belum ada bantuan dari pemerintah (Pemkab Majene). Ada donasi dari mereka yang menyumbang melalui nomor rekening yang di-posting teman beberapa waktu lalu di facebook. Selain itu, ada juga bantuan dari beberapa komunitas yang datang menjenguk Nur Aisyah," tandasnya.
---------------
Penulis: Awal Dion
Editor: Sapriadi