Pemkab Mamasa Usulkan Budaya Mangngaro Masuk Agenda Kemenpar

Konten Media Partner
11 November 2019 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi Mangngaro di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Mangngaro di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terus berusaha agar budaya Mangngaro bisa menjadi salah satu agenda dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Mamasa, Ardiansyah, mengatakan dirinya mewakili Bupati bersama Kabid Promosi Dispar mewakili Kadis telah bersilaturahmi ke Dirjen Pariwisata untuk meminta kepada pemerintah pusat agar Mamasa menjadi satu Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN).
"Kita berharap budaya Mangngaro ini bisa masuk dalam 100 National Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia pada tahun 2021," kata Ardiansyah, Senin (11/11).
Dikatakannya, dengan diterimanya budaya Mangngaro sebagai salah satu agenda even pariwisata Kemenpar maka akan diekspos di pemerintah pusat.
"Jadi upaya Pemda dalam mengejar KPPN itu berupa proposal dengan argumen dan bantuan promosi atraksi atau pagelaran budaya Mangngaro di Mamasa," jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa, Agusthina Toding, mengakui permasalahan lambannya perkembangan pariwisata Mamasa disebabkan karena minimnya data Kabupaten Mamasa di Kementerian Pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kita terus berusaha menyuplai data kepariwisataan Mamasa yang dibutuhkan di Kementerian Pariwisata," ujarnya.
Mangngaro merupakan salah satu tradisi budaya di Mamasa yakni mengeluarkan jenazah leluhur dari liang kubur untuk dibalut ulang. Tradisi ini hanya dilakukan oleh warga Kecamatan Nosu dan Pana serta dilakukan setahun sekali pada bulan Agustus. (leo)