PMI Sulbar Salurkan Air Bersih dan Beri Pelayanan Kesehatan bagi Penyintas Gempa

Konten Media Partner
7 Maret 2021 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PMI menyalurkan tandon untuk kebutuhan air bersih bagi pengungsi gempa di Mamuju dan Majene. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
PMI menyalurkan tandon untuk kebutuhan air bersih bagi pengungsi gempa di Mamuju dan Majene. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Barat masih terus melakukan aksi kemanusiaan untuk membantu penyintas gempa di Mamuju dan Majene. Sebulan lebih pascagempa 6,2 magnitudo, sebanyak 219.730 orang penyintas gempa menerima manfaat dari kegiatan PMI.
ADVERTISEMENT
Kepala Markas PMI Sulawesi Barat, Lukman, mengatakan hingga Sabtu (6/3), PMI Sulbar telah menyalurkan bantuan kepada penyintas gempa di Mamuju dan Majene berupa family kits 1.426 paket, selimut 2.678 pieces, hygiene kit 1.173 paket, terpal 2.209 pieces, baby kit 626 paket, kelambu 146 pieces,tikar 1.900 pieces, tandon air 334 buah, dan sembako 3.514 paket.
"Kami masih terus mendistribusikan air bersih, sebanyak 2.271.155 liter hingga sekarang per Sabtu, 6 Maret 2021," kata Lukman.
Selain itu, Lukman menambahkan, relawan PMI juga masih aktif melakukan layanan kesehatan bagi penyintas gempa dengan cara mendatangi di tenda pengungsian dan ke rumah warga.
"Kita juga masih tetap melakukan layanan kesehatan berupa pengobatan kepada masyarakat, pemeriksaan kesehatan, mobile klinik kepada masyarakat yang pelayanan hingga bulan Mei mendatang," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Lukman berharap dengan dukungan dari PMI bisa membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan pascagempa bagi penyintas yang terkena dampak gempa.
"PMI hanya sebatas membantu pemerintah, bukan mengambil peran pemerintah. Kita sadari teman-teman PMI masih punya keterbatasan, jadi harapannya paling tidak pemerintah bisa mem-back up," harap dia.
Hamidah, tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesdes Popanga, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Mamuju, mengaku terbantu dengan adanya bantuan tandon (penampungan air) yang diberikan PMI yang nantinya tiap hari akan disuplai air bersih.
Menurut Hamidah, sejmlah warga terpaksa berjalan sejauh satu kilometer untuk mengambil air ke sungai pascagempa.
"Saat usai gempa, mata air yang biasa diambil warga kini tertutup sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus ke sungai yang jaraknya sekitar satu kilometer," ujar Hamidah.
ADVERTISEMENT