Polisi Ungkap Perdagangan Daging Penyu di Mamuju, Sulawesi Barat

Konten Media Partner
8 Oktober 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengungkap perdagangan daging penyu di Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengungkap perdagangan daging penyu di Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepolisian Sektor (Polsek) Kalukku menangkap J dan S, warga Lingkungan Tampalambagu, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (6/10). Keduanya ditangkap karena memiliki lima ekor penyu dan 22o kilogram daging penyu yang sudah dikeringkan dan siap untuk dijual.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Kalukku, Ipda Sirajuddin mengatakan, kedua pelaku yang diamankan itu merupakan petani rumput laut. Kepada polisi, pelaku mengaku menangkap hewan yang dilindungi itu dengan alasan mengganggu budidaya rumput laut yang dilakukan keduanya di Perairan Lombang-lombang, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Mamuju.
"Penyu itu ditangkap karena kerap menganggu tanaman rumput lautnya," kata Sirajuddin, Kamis (8/10).
Selain membunuhnya, daging penyu yang sudah dikeringkan itu lalu dijual ke salah satu pedagang yang ada di Kota Mamuju.
"Mereka menangkap dan menjual dagingnya yang sudah dikeringkan di Mamuju, sementara cangkangnya dibuang begitu saja," tambahnya.
Adapun lima ekor penyu yang diamankan itu kembali dilepaskan ke laut setelah penyidik polisi melakukan pendataan dan dokumentasi sebagai barang bukti.
ADVERTISEMENT
"(Penyu) kami lepas kembali setelah kami data dan dokumentasikan, takutnya penyunya mati," jelas Sirajuddin.
Pemerhati Sahabat Penyu Sulawesi Barat, Muhammad Yusri, berharap pihak kepolisian memproses pelaku sampai tuntas. Penyu yang ditangkap itu merupakan jenis penyu sisik yang langka dan dilindungi pemerintah.
"Apapun alasan pelaku menangkap penyu karena mengganggu rumput laut itu tidak masuk akal. Karena penyu yang disita petugas adalah penyu sisik tidak makan rumput laut," kata Yusri.
Menurutnya, banyak petani lain yang membudidayakan rumput laut di perairan Sulbar namun tak merasa terganggu adanya penyu.
"Kami sangat berterima kasih kepada petugas karena sudah membongkar perdagangan penyu di Sulbar, khususnya di Mamuju," pungkasnya.