Prajurit TNI AL Salurkan Bantuan Logistik di Daerah Terisolir di Majene, Sulbar

Konten Media Partner
22 Januari 2021 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit TNI AL salurkan bantuan logistik bagi pengungsi di wilayah pegunungan di Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI AL salurkan bantuan logistik bagi pengungsi di wilayah pegunungan di Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MAJENE - Memasuki hari ketujuh atau seminggu pascagempa 6,2 magnitudo yang mengguncang Mamuju dan Majene pada Jumat (15/1) dini hari, TNI AL mengerahkan sejumlah personelnya untuk mendistribusikan bantuan logistik ke daerah yang terisolir di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
ADVERTISEMENT
Komandan Satgas Penanggulangan Bencana TNI AL Sulbar, Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto, mengatakan TNI AL mengerahkan helikopter jenis AS 565 MBe Phanter untuk mengoptimalkan distribusi bantuan.
"Helikopter Panther ini stand by di KRI dr. Soeharso-990 dan diperbantukan untuk membantu pendistribusian bantuan logistik melalui jalur udara," jelas Rudy, dalam keterangannya, Jumat (22/1).
Menurutnya, pengerahan helikopter tersebut merupakan perintah Kasal Laksamana TNI Yudo Margono agar seluruh unsur jajaran TNI AL yang berada di daerah bencana dapat dioptimalkan dalam mendistribusikan bantuan logistik di wilayah yang terdampak bencana alam.
Prajurit TNI AL salurkan bantuan logistik bagi pengungsi di wilayah pegunungan di Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
Beberapa daerah yang menjadi sasaran pendistribusian, seperti desa terpencil di Kabupaten Majene dan sekitarnya yang sulit diakses melalui jalan darat. Pihak TNI AL untuk sementara fokus di daerah tersebut sebelum pindah ke daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang helikopter TNI AL dengan pilot bernama Lettu Laut Yahya Khoibaron sedang menyalurkan bantuan logistik berupa ratusan sembako di desa Lemo-Lemo, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulbar, yang merupakan daerah pegunungan," ujarnya.
"Bila cuaca memungkinkan akan dilanjutkan dengan beberapa daerah yang mungkin belum tersentuh dikarenakan saat ini masih sulit ditembus lewat jalur darat yang diakibatkan longsor juga sedang diupayakan," sambung Rudy.
Dia menjelaskan, penggunaan transportasi udara lebih memungkinkan dan cepat dilakukan karena akses ke beberapa daerah masih sulit ditembus dengan menggunakan jalur darat.
"Kami senantiasa untuk berusaha mempercepat pendistribusian lewat jalur manapun juga karena masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa ini telah mengalami krisis makanan dan minuman sejak beberapa hari yang lalu pascabencana," tandasnya.
ADVERTISEMENT
(Deden)