Pria di Mamasa Mengaku Dirampok saat Pulang dari Jual Kerbau di Toraja

Konten Media Partner
1 Agustus 2021 21:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban Tulak Papalangi mengaku dirampok saat Pulang dari Jual Kerbau di Toraja. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Korban Tulak Papalangi mengaku dirampok saat Pulang dari Jual Kerbau di Toraja. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang warga Desa Salukona, Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Tulak Papalangi, mengaku dirampok sekelompok orang tak dikenal usai menjual kerbau di Tana Toraja, Sulsel, Jumat (30/7/2021) sore.
ADVERTISEMENT
Keluarga korban, Daud Tandi Arruan, mengatakan kejadian itu berawal saat Tulak Papalangi hendak pulang ke rumahnya dari Pasar Bolu Tana Toraja dengan mengendarai sepeda motor. Namun di tengah jalan, korban mengaku dicegat sekelompok orang tak dikenal dengan mengendarai minibus.
Para pelaku kemudian mengeroyok dan mengancam korban menggunakan senjata tajam serta merampas uang milik korban lalu dibawa kabur. Pelaku beraksi dengan menggunting celana jins milik korban untuk mengambil uang korban.
"Saat itu korban baru saja pulang dari Pasar Bolu, Tana Toraja, menjual kerbau. Uang sebesar Rp 70 juta lebih hasil penjualan kerbau dibawa perampok. Selain itu, korban juga mengalami sejumlah luka dan memar di wajah akibat sempat melakukan perlawanan saat dilakukan perampokan," jelas Daud Tandi Arruan, saat dikonfirmasi Minggu (1/8/2021) malam.
ADVERTISEMENT
Menurut Daud, korban tidak berdaya karena ada sekitar delapan orang yang mencegat dan mengeroyoknya. Usai melakukan aksinya, para pelaku kemudian meninggalkan korban seorang diri di tengah jalan.
Korban kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Tana Toraja dan kasus ini ini sedang ditangani pihak kepolisian. Untuk saat ini, kata Daud, korban masih dalam kondisi trauma.
"Keterangan selanjutnya susah karena yang bersangkutan masih trauma. Belum bisa diminta keterangan secara detail," imbuhnya.
Pihak keluarga berharap agar kasus ini diusut tuntas pihak kepolisian dan pelakunya dihukum sesuai hukum yang berlaku agar kejadian serupa tidak lagi terulang.