news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Puang Tedong, Sapi Kurban Presiden Jokowi Seberat 1,4 Ton di Sulbar

Konten Media Partner
18 Juli 2020 13:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puang Tedong, sapi kurban pilihan Jokowi di Sulbar dengan berat 1,4 ton. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Puang Tedong, sapi kurban pilihan Jokowi di Sulbar dengan berat 1,4 ton. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menjelang hari raya Idul Adha 1441 H, Presiden Joko Widodo kembali membeli seekor sapi kurban di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Ini merupakan kali keempat Jokowi membeli sapi milik warga di Polman untuk dikurbankan.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polman, Kaharuddin, mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya pihaknya menyiapkan satu ekor sapi yang akan dipilih oleh staf khusus Jokowi dan diperlihatkan kepada Presiden untuk dijadikan hewan kurban di Sulawesi Barat.
Untuk tahun ini, sapi jenis simental seberat 1,4 ton dan tinggi badan 186 sentimeter milik Rahman Takka, warga Dusun Rea Barat, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Polman, lalu dipilih dan disetujui untuk dibeli oleh Jokowi.
"Awalnya ditawarkan Rp 100 juta, namun dari surat persetujuan istana negara yang diterima Pemprov Sulbar, Presiden menyetujuinya dengan harga Rp 89 juta," kata Kaharuddin, Sabtu (18/7).
Menurutnya, sapi tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan untuk dikurbankan. Nantinya, sapi itu akan diserahkan ke Pemprov Sulbar kemudian dibawa ke Kabupaten Pasangkayu yang menjadi lokasi kurban Presiden Jokowi tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Sapinya sudah sesuai standar presiden, bersih dan sehat," ujarnya.
Sementara itu, pemilik sapi Rahman Takka merasa senang dan bersyukur karena sapi peliharaannya dibeli oleh Jokowi. Sapi yang diberi nama 'Puang Tedong' itu sudah dipeliharanya selama 4 tahun.
"Umurnya 4 tahun 6 bulan, sapi terbesar dan tertua di Sulbar," ucap Rahman.
Selama ini, kata dia, sapi tersebut diberi makan selama 4 kali berupa campuran ampas tahu, rumput, dan dedak. Selain itu, ia juga memberikan pakan tambahan berupa batang pisang yang dipotong kecil-kecil.
"Kalau soal biaya perawatan, khusus Puang Tedong saja sekitar Rp 20 ribu sehari," pungkasnya.