Ramah Lingkungan, Dompet Dhuafa Sulsel Salurkan Daging Kurban dengan Besek Bambu

Konten Media Partner
20 Juli 2021 16:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menyalurkan daging kurban dengan menggunakan besek bambu. Foto: Dok. Dompet Dhuafa Sulsel
zoom-in-whitePerbesar
Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menyalurkan daging kurban dengan menggunakan besek bambu. Foto: Dok. Dompet Dhuafa Sulsel
ADVERTISEMENT
Merayakan hari raya Idul Adha 1442 Hijriah, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menggelar program tebar hewan kurban di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, hingga ke Palestina.
ADVERTISEMENT
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Rahmat Hidayat HM, mengatakan tebar hewan kurban Dompet Dhuafa menjangkau 16 kabupaten yang ada di Sulsel dan Sulbar, khususnya wilayah terpencil, pelosok, rawan gizi, hingga daerah yang terdampak bencana alam.
Selain itu, pihaknya juga berkurban di Palestina yang tengah dilanda konflik kemanusiaan.
"Ada 1.000 hewan kurban yang siap didistribusikan ke wilayah marginal tersebut. Penebaran ini mulai dilakukan pada tanggal 20 Juli hingga 24 Juli 2021. Dari 1.000 hewan kurban tersebut meliputi kambing standar, kambing premium, dan sapi," ungkap Rahmat, dalam siaran persnya yang diterima Sulbarkini, Senin (19/7/2021).
Menurut Rahmat, hewan kurban yang disalurkan tersebut berasal dari hasil ternak dari program sentra ternak Dompet Dhuafa yang berada di Gowa, Maros, Bantaeng, dan Polewali Mandar (Polman) di Sulawesi Barat serta beberapa mitra dari Dompet Dhuafa.
ADVERTISEMENT
Dalam menyalurkan daging hewan kurban, Rahmat menyebutkan, Dompet Dhuafa Sulsel juga menjunjung nilai suistainability melalui gerakan Kurban Asik Tanpa Plastik dengan menggunakan pembungkus ramah lingkungan berupa besek bambu dan plastik telo yang mudah terurai.
"Pada kurban tahun ini ada yang unik dari kita, kami mengedepankan penggunakan packaging (kemasan) kurban yang ramah terhadap lingkungan sehingga saat pendistribusian kami menggunakan besek," jelasnya.
Adapun besek bambu yang digunakan merupakan pemanfaatan dari pemberdayaan ibu-ibu di sekitar lokasi distribusi kurban.
"Maka nilai dari green kurban tetap terjaga, pendistribusian tidak hanya di Sulawesi Selatan, tapi juga menyasar Sulawesi Barat, yakni Majene maupun Mamuju," tandasnya.