RS Terapung Unair Sandar di Majene, Sulbar, untuk Bantu Penanganan Korban Gempa

Konten Media Partner
24 Januari 2021 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Terapung Ksatria Universitas Airlangga (Unair) sandar di Pelabuhan Majene untuk membantu penanganan korban gempa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
RS Terapung Ksatria Universitas Airlangga (Unair) sandar di Pelabuhan Majene untuk membantu penanganan korban gempa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MAJENE - Rumah Sakit (RS) Terapung Ksatria Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tiba di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, guna membantu penanganan korban gempa di daerah ini.
ADVERTISEMENT
Direktur RS Terapung Ksatria Unair, Agus Harianto, mengatakan rumah sakit tersebut dikerahkan dalam rangka misi kemanusiaan di Sulawesi Barat.
"Kita membantu masyarakat bisa mendapatkan akses dokter spesialis, khususnya di daerah terpencil. Jadi kapal ini datang lengkap dengan tim beserta alat-alatnya untuk membantu menangani masalah dan meyelesaikan di lokasi itu," kata Agus, Minggu (24/1).
Dia menambahkan, RS Terapung Unair dibekali dengan sejumlah perlengkapan medis serta tim medis untuk penanganan kesehatan dasar, dokter umum, dokter bedah, dokter penyakit dalam, dokter mata, tim kebidanan dan kandungan serta apoteker dan tenaga administrasi.
Agus menjelaskan, pasien korban gempa yang membutuhkan rujukan tak perlu lagi dirujuk di RSUD Majene karena sudah bisa ditangani di rumah sakit terapung Unair.
ADVERTISEMENT
Rumah sakit ini akan melakukan pelayanan kesehatan kepada warga selama tanggap darurat bencana gempa yang melanda Mamuju dan Majene hingga selesai.
"Rencana sampai tanggap darurat selesai, namun kita akan melihat situasi dan kondisi nantinya," ujarnya.
Sebelumnya, TNI AL juga telah mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia dr. Soeharso (KRI SHS-990) yang mulai bersandar di Dermaga Lanal Mamuju pada Selasa (19/1).
Dalam misi kemanusiaan ini, KRI SHS-990 didukung dua helikopter yang akan digunakan untuk mengangkut korban gempa yang tidak terjangkau serta membawa 160 personel yang terdiri dari 94 ABK KRI dan 56 orang Tim Satgas.
"Rumah sakit terapung TNI AL KRI SHS-990 telah merapat di Mamuju dan akan disiapkan di sini sampai waktu tertentu serta digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Barat yang terkena musibah," kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal) VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari.
ADVERTISEMENT
Mari Donasi Sekarang