Sakit usai Tugas di TPS, Bripka I Made Ditandu Warga dengan Sarung

Konten Media Partner
19 April 2019 23:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bripka I Made Suarsana saat ditandu dengan sarung oleh warga Desa Takarongan dengan melewati jalan setapak yang terjal menuju Mamuju.
zoom-in-whitePerbesar
Bripka I Made Suarsana saat ditandu dengan sarung oleh warga Desa Takarongan dengan melewati jalan setapak yang terjal menuju Mamuju.
ADVERTISEMENT
Di balik riuh pelaksanaan Pemilu kali ini, juga banyak menyisakan pilu. Beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan personel Kepolisian bahkan harus mempertaruhkan nyawa demi menjamin kelancaran pelaksanaan pemilihan serentak tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antaranya ada yang meningga dunia, beberapa lainnya jatuh sakit akibat kelelahan.
Seperti halnya yang dialami personel Polres Mamuju, Bripka I Made Suarsana, yang ditempatkan melakukan pengamanan TPS di Desa Takarongan, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Jatuh sakit akibat kelelahan saat menuju TPS yang letaknya terpencil di daerah pegunungan dan ditempuh dengan berjalan kaki pada Rabu (17/4), I Made terpaksa dievakuasi oleh warga setempat untuk kembali ke Mamuju.
Dengan menggunakan sarung, I Made ditandu bergantian oleh puluhan warga dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer melintasi hutan dengan kondisi jalan yang terjal.
Desa Takarongan sendiri merupakan salah satu daerah pedalaman di Mamuju dan belum ada akses kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melalui jalan setapak yang terjal.
ADVERTISEMENT
Uchu, salah seorang petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Mamunyu mengatakan awalnya I Made mengalami gatal-gatal di seluruh tubuhnya saat baru sampai di desa tersebut. Dia juga mengalami batuk-batuk dan sesak nafas.
"Diduga Pak Made mengalami kelelahan karena harus menempuh perjalanan dari Mamuju ke Takarongan dengan berjalan kaki selama 4 jam dan akses jalan ke sini sangat sulit. Belum ada akses jalan bahkan untuk kendaraan roda dua. Jaringan telepon seluler pun belum ada," kata Uchu, Jumat (19/4).
Melihat kondisi I Made, para pemuda di desa tersebut pun berinisiatif untuk membawa Bhabinkamtibmas Desa Takarongan ini kembali ke Mamuju untuk menjalani pengobatan dengan cara ditandu menggunakan sarung.
Mereka menempuhnya dengan berjalan kaki sepanjang 10 kilometer, melewati jalan setapak yang terjal, dan I Made ditandu secara bergantian.
ADVERTISEMENT
"Perjalanan sangat ekstrem, kami harus naik turun gunung dengan jurang di kiri dan kanan. Namun warga dan anak muda Desa Takarongan tetap semangat untuk membawa Pak Made dengan tandu," ujarnya.
Sesampainya di Mamuju, I Made kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso dengan menggunakan mobil Puskesmas setempat.
Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Baharuddin Djafar, menjenguk Bripka I Made Suarsana. Foto: Dok. Humas Polda Sulbar
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat, Brigjen Polisi Baharuddin Djafar, yang menyempatkan diri menjenguk Bripka I Made Suarsana mengakui personelnya tersebut kelelahan karena harus menempuh perjalanan yang cukup terjal dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer.
"I Made kelelahan usai menempuh perjalanan yang cukup jauh dan terjal. Kami bersyukur masyarakat setempat membantu mengevakuasinya ke rumah sakit. Alhamdulillah kondisinya mulai membaik setelah menjalani perawatan, semoga I Made bisa segera pulih agar kembali bertugas," ujar Baharuddin.
ADVERTISEMENT
(Tim Sulbar Kini)