Salmiah, Warga di Mamuju Tengah, Sulbar: 7 Tahun Menderita Tumor Ganas di Wajah

Konten Media Partner
5 Maret 2020 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salmiah (48), tujuh tahun menderita tumor ganas di bagian wajah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salmiah (48), tujuh tahun menderita tumor ganas di bagian wajah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Salmiah (48 tahun), warga Dusun Tangkau Indah, Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, harus hidup dengan kondisi memprihatinkan akibat menderita tumor ganas yang dideritanya di bagian wajah.
ADVERTISEMENT
Menurut Salmiah, sudah tujuh tahun dirinya menderita tumor ganas tersebut. Awalnya, dia mengira benjolan kecil di dekat bibirnya sebelah kanan hanya bisul biasa. Seiring waktu berjalan, benjolan itu semakin membesar bahkan berlubang. Keluarga Salmiah lalu memutuskan membawanya berobat ke salah satu rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan.
Salmiah menjalani perawatan di Makassar selama beberapa hari. Dari hasil pemeriksaan, dokter memvonis benjolan di wajahnya merupakan tumor ganas. Salmiah pun disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan tumor.
Namun, karena terkendala biaya operasi yang mahal, keluarga memutuskan untuk membawanya berobat tradisional lantaran tidak memiliki biaya. Bahkan, untuk biaya perawatan selama beberapa hari di rumah sakit mereka kesulitan untuk membayarnya.
"Saat itu, kami diminta siapkan biaya sebesar Rp 35 juta sampai Rp 70 juta untuk operasi," kata Salmiah, yang sehari-hari berjualan bensin botolan, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
Oleh keluarganya, Salmiah pun dibawa ke pengobatan tradisional. Namun, hingga saat ini penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh dan semakin hari bertambah parah. Salmiah mengaku tak pernah lagi berobat ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk pengobatan.
Salmiah hidup menjanda dan tinggal seorang diri di atas gubuk berukuran 3x4 meter yang nyaris roboh setelah ditinggal cerai suaminya delapan tahun yang lalu. Dinding rumah yang dia tempati terbuat dari kayu yang sudah lapuk dimakan usia. Belum lagi atap rumahnya yang telah bocor dan kehujanan saat hujan turun.
Meski kondisinya kian memprihatinkan, Salmiah tetap melakukan aktivitasnya demi kelangsungan hidupnya. Dia memilih untuk berjualan bensin botolan untuk menyambung hidup, meskipun kondisi wajahnya nyaris tertutup tumor ganas yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Salmiah mengaku, selama ini dia luput dari bantuan pemerintah, baik dari desa maupun kabupaten. Di usianya yang sudah tua, Salmiah berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban hidupnya. Salmiah masih menyimpan asa bisa menjalani pengobatan medis sehingga bisa sembuh dari penyakitnya.
"Kalau bisa ada bantuan dari pemerintah agar bisa berobat lagi," ujarnya.