Selidiki Kecurangan Tes CPNS, Polda Sulbar Periksa CCTV dan Komputer

Konten Media Partner
2 November 2021 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan tes SKD CPNS 2021 di Gedung PKK Sulawesi Barat. Foto: Dok. Pemprov Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan tes SKD CPNS 2021 di Gedung PKK Sulawesi Barat. Foto: Dok. Pemprov Sulbar
ADVERTISEMENT
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar) masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan kecurangan pada pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2021 yang dilaksanakan di Gedung PKK Sulbar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala BKD Provinsi Sulawesi Barat Zulkifli Manggazali sudah melaporkan seputar dugaan kecurangan pada pelaksanaan tes SKD CPNS tersebut.
Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan, menyebutkan bahwa polisi telah melakukan pemeriksaan CCTV serta komputer yang digunakan peserta dalam pelaksanaan tes SKD CPNS 2021.
"Kita sudah periksa CCTV-nya dan nantinya juga kita akan periksa komputer yang digunakan peserta," ungkap Syamsu kepada SulbarKini saat dikonfirmasi, Selasa (2/11/2021).
Di samping itu, polisi juga telah meminta keterangan dari pihak panitia dalam hal ini BKD Provinsi Sulawesi Barat dan UPT BKN Mamuju.
"Sudah dilakukan pemeriksaan tiga orang dari BKD, yang menangani sekarang Dirkrimsus bagian media siber," sebut mantan Kapolres Takalar ini.
Untuk 40 peserta tes SKD CPNS 2021 yang terindikasi melakukan kecurangan, Syamsu menjelaskan bahwa pihaknya belum melakukan pemanggilan karena polisi belum menerima nama-nama peserta yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
"Belum ada nama-namanya," ujar dia.
Kepala UPT BKN Mamuju, Jais, mengaku tak tahu-menahu soal 40 peserta tes SKD CPNS 2021 yang diduga melakukan kecurangan bakal didiskualifikasi.
"Saya tidak tahu itu karena belum ada informasi resmi, belum ada perkembangannya," tutur Jais.
Jais mengaku baru sekali menghadiri pemanggilan di Polda Sulbar untuk memberikan klarifikasi adanya 40 peserta yang melakukan kecurangan saat ujian SKD.
"Masih mandek itu karena belum ada dirilis siapa 40 orang itu," tandasnya.