Soal Pungutan Liar, Bupati Mamasa: Wartawan dan LSM Jangan Bikin Stres

Konten Media Partner
21 Oktober 2019 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Mamasa, Ramlan Badawi. Foto: Dok. Leo MDB
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Mamasa, Ramlan Badawi. Foto: Dok. Leo MDB
ADVERTISEMENT
Bupati Mamasa, Ramlan Badawi, meminta oknum wartawan dan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tidak membuat stres dan menakuti-nakuti dalam hal tindakan pungutan liar (pungli).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, wartawan dan LSM sebagai agen kontrol dan pengawasan, termasuk tindakan pungli, namun dirinya berharap tidak terlalu berlebihan sehingga membuat stres kepala sekolah, kepala desa, maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Mamasa.
"Ini sangat mengganggu karena kita sulit bekerja. Saya setuju ada pengawasan, tapi jangan menakut-nakuti, membuat stres para kepala sekolah, kepala desa, dan pimpinan OPD. Lakukan pembinaan dan pengawasan yang betul, jangan buat mereka stres," kata Ramlan saat membuka acara Sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di Auditorium Ruang Pola Kantor Bupati Mamasa, Senin (21/10).
Ramlan mengaku mendukung penuh adanya tim Saber Pungli di Mamasa sehingga tindakan pungutan liar dapat ditekan bahkan bisa bebas dari pungutan liar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika memang terjadi penyimpangan yang ditemukan tak sepatutnya menebar isu di media sosial, akan tetapi dilaporkan ke pihak yang berwenang.
"Laporkan ke Kejaksaan atau Tipikor," ujarnya.
Ramlan menambahkan, pihaknya telah berusaha menekan pungli dan penyimpangan keuangan. Dia mengklaim, satu-satunya kabupaten di Sulbar yang sudah terintegrasi perencanaan dan pengelolaan keuangan ke pusat adalah Kabupaten Mamasa.
"Selama memimpin Mamasa, tujuh kali laporan keuangannya disclaimer. Setelah dilakukan pembenahan dan kerja keras semua pihak, Mamasa tiga kali berturut turut mendapat penghargaan karena laporan keuangannya Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI Wilayah Sulbar," ujarnya.
Penulis : Awal Dion | Editor : Sapriadi