Sulitnya Akses ke Lokasi Pengungsian di Tappalang, Mamuju

para relawan menuju ke lokasi pengungsian. Foto: Ridwan

Untuk menjangkau sejumlah lokasi pengungsian sejumlah warga yang terdampak gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, sejumlah relawan harus berjibaku di medan berat.

Sejumlah lokasi pengungsian di wilayah tersebut berada di atas gunung, sementara akses jalan tidak memadai, sebagian lokasi pengungsi hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki puluhan kilometer, dengan kondisi licin dan becek.

"Salah satu lokasi pengungsi yang harus dijangkau dengan jalan kaki berada di Desa Rantedoda, Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju. Lokasinya berada di atas pegunungan," ungkap Dahri Dahlan salah satu Dosen Univeristas Mulawarman yang saat ini bergabung menjadi relawan Armada Pustaka, membantu sejumla korban gempa di Sulbar, Selasa (19/1).

Sejumlah pengungsi khususnya di wilayah Kecamatan Ulumanda, Malunda Kabupaten Majene dan Tappalang Kabupaten Mamuju kebanyakan mengungsi ke sejumlah pegunungan pasca-gempa 6,2 magnitudo terjadi.

Tak sedikit rumah warga rusak, bahkan ada yang rata dengan tanah akibat guncangan gempa melanda wilayah tersebut. Hingga saat ini mereka tetap bertahan di sejumlah tenda pengungsian karena sejumlah bangunan tak bisa lagi ditinggali.

"Lokasinya pengungsi tersebar di sejumlah pegunungan khususnya di Ulumanda, Malunda, dan Tappalang mereka masih membutuhkan bantuan," ungkap Ridwan Alimuddin Ketua AJI Kota Mandar, usai mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian di daerah tersebut.

Hingga malam ini sejumlah relawan yang dikoordinir Ridwan, masih terus bergerak mengumpulkan bantuan untuk disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian yang belum dijangkau.

"Malam ini kami masih sibuk kemas bantuan untuk disalurkan lagi besok ke lokasi pengungsi yang belum sempat dijangkau,"ucapnya.

Mari donasi sekarang