Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Trans Sulawesi

Konten Media Partner
4 Oktober 2021 9:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Dusun Lombongan, Majene, Sulawesi Barat, menanam pohon pisang di jalan sebagai bentuk protes karena ruas Jalan Trans Sulawesi di daerah tersebut tak kunjung diperbaiki. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Dusun Lombongan, Majene, Sulawesi Barat, menanam pohon pisang di jalan sebagai bentuk protes karena ruas Jalan Trans Sulawesi di daerah tersebut tak kunjung diperbaiki. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Dusun Lombongan, Desa Tammerodo Utara, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), menanam pohon pisang di ruas Jalan Trans Sulawesi sebagai bentuk protes karena ruas jalan di daerah tersebut tak kunjung diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Penanaman pohon pisang tersebut dilakukan warga pada Minggu (3/10/2021). Kepala Desa Tammerodo Utara, Muliadi, mengatakan aksi tanam pohon pisang itu dilakukan sebagai luapan kekesalan warga terhadap pihak kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut sejak Maret 2021 dan tak kunjung selesai hingga kini.
"Pekerjaan jalan poros Trans Sulawesi sudah berlangsung lama, sampai hari belum selesai secara maksimal sehingga pengguna jalan yang melintas harus berhati-hati karena banyak jalan yang berlubang dan tidak rata," kata Muliadi.
Dia beranggapan pihak pekerja jalan mengerjakan ruas jalan tersebut asal-asalan. Adapun ruas Jalan Trans Sulawesi di daerah itu yang belum selesai diaspal mulai dari Pasar Pelatoang, Desa Tammerodo sampai Dusun Tammerodo, Desa Tammerodo Utara.
"Sejak awal pekerjaan sudah tidak benar karena tidak ada papan proyek dipasang di tempat wilayah pekerjaan sehingga warga mempertanyakan pihak dari mana yang melaksanakan pekerjaan, termasuk perusahaan apa. Kami dari pihak pemerintah setempat bingung ketika warga mempertanyakan pekerjaan jalan tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Muliadi menambahkan, pihak kontraktor menutup jalan berlubang dengan menggunakan tanah liat di beberapa titik yang belum diaspal. Saat hujan, jalan menjadi becek dan licin sehingga para pengendara harus berhati-hati saat melintas.
"Kami berharap kepada pemerintah untuk menegur kepada pihak pelaksana pekerjaan agar bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja mereka sehingga tidak ada yang dirugikan," serunya.
Tim SulbarKini mencoba mengkonfirmasi pihak terkait dalam hal ini Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulbar, namun belum memberikan tanggapan.