Terkena Tumpahan Air Siomay, Aizudin Kini Dirawat di RSUD Mamuju

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aizudin, penjual siomay keliling terbaring di RSUD Mamuju setelah terkena tumpahan air siomay miliknya. Foto: Awal Dion/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Aizudin, penjual siomay keliling terbaring di RSUD Mamuju setelah terkena tumpahan air siomay miliknya. Foto: Awal Dion/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Aizudin (54), warga Desa Waeputeh, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, kini tak bisa lagi berjualan siomay keliling.
ADVERTISEMENT
Aizudin mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju karena luka melepuh di sekujur tubuhnya akibat tumpahan air panas siomay miliknya. Sekitar 75 persen tubuhnya mengalami luka dan harus diperban, di antaranya perut, tangan, dan kaki.
Mahmud (25), adik Aizudin, menceritakan bahwa kakaknya tersebut terkena tumpahan air panas siomay miliknya saat berjualan keliling dengan menggunakan sepeda motor. Saat mengendarai motornya, Aizudin tiba-tiba terjatuh dan air siomay panas tersebut mengenai sekujur tubuhnya.
"Kejadiannya Rabu kemarin (16/10) pukul 17.00. Warga sekitar kemudian membawanya ke RSUD Mamuju Tengah untuk mendapatkan perawatan medis, namun pihak rumah sakit menyarankan untuk dirujuk ke RSUD Mamuju," katanya.
Istri Aizudin, Sunarwati Hapsah (37), mengaku terpukul dengan kondisi suaminya tersebut. Pasalnya, Aizudin merupakan tulang punggung dalam keluarganya. Dari hasil berjualan siomay tiap hari, Aizudin bisa menafkahi kelima anaknya bersama dirinya.
ADVERTISEMENT
"Dalam sehari bisa meraup pembeli dari hasil menjual siomay sekitar Rp 350 ribu, menjual dari pukul 3 sore sampai pukul 11 malam. Kalau lagi mujur, habis, bisa untung Rp 100 ribu lebih," ujar Sunarwati.
Kini, semenjak suaminya dirawat Sunarwati terpaksa harus memutar otak. Pasalnya, mereka masih terdaftar pasien umum dan belum memiliki jaminan BPJS Kesehatan yang sementara diurusnya. Sementara pihak BPJS berdalih nanti kartunya terbit sekitar 14 hari setelah mendaftar.
"Sudah sebulan mengurus BPJS (Kesehatan), tapi tidak jadi-jadi," ujarnya.
Sunarwati mengaku bersyukur para dermawan dan langganan suaminya tergerak untuk melakukan penggalangan dana untuk membantu biaya pengobatan suaminya.
"Selain langganan bapak, juga ada beberapa relawan melakukan donasi," katanya.
(Awal Dion)
ADVERTISEMENT