Tren di Tengah Pandemi, Penjual Tanaman Hias di Mamasa, Sulbar, Ketiban Rezeki

Konten Media Partner
23 Oktober 2020 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tren tanaman hias memberi keuntungan tersendiri bagi pembudidaya tanaman hias di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/sulbarkini
zoom-in-whitePerbesar
Tren tanaman hias memberi keuntungan tersendiri bagi pembudidaya tanaman hias di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/sulbarkini
ADVERTISEMENT
Meningkatnya tren menanam tanaman hias di tengah pandemi virus corona berdampak positif bagi penjual tanaman hias. Melonjaknya permintaan akan tanaman hias memberikan keuntungan tersendiri bagi pembudidaya tanaman hias tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, Andarias. Pembudidaya tanaman hias asal Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, ini mengaku mengalami peningkatan permintaan tanaman hias selama pandemi virus corona dibandingkan sebelumnya.
"Hampir semua tanaman banyak peminatnya sejak wabah COVID-19, mulai dari anggrek, hoya, caladium serta beberapa tanaman daun lainnya diburu konsumen. Bahkan sering kita kewalahan melayani pembeli," kata Andarias kepada Sulbar Kini, Kamis (22/10).
Menurutnya, salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati konsumen yakni jenis Caladium spesies Mamasa. Jenis tanaman ini, sebut Andarias, banyak dipesan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Omzet penjualannya pun bisa mencapai Rp 5 juta per bulan.
"Kalau penghasilan cukup lumayan, bisa mencapai Rp 5 juta per bulan untuk penjualan yang kami lakukan secara online. Jadi orang pesan secara online, barangnya kita tinggal kirim ke alamat yang mereka sudah kirimkan," ujarnya.
Caladium spesies Mamasa, salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati. Foto: Frendy/sulbarkini
Melihat adanya keuntungan dari berbudidaya tanaman hias, Andarias mendorong masyarakat sekitar untuk melakukan hal serupa. Ia menilai Mamasa kaya dengan potensi tanaman hias yang bisa dikelola dengan baik untuk meningkatkan perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Pemanfaatan lahan pekarangan dapat menjadi upaya peningkatan ekonomi keluarga melalui budidaya tanaman daun, khususnya yang spesies karena itu yang paling banyak diminiati konsumen," tambahnya.
Luther, rekan Andarias, menambahkan dirinya tak lagi terbebani kesulitan ekonomi selama pandemi COVID-19 setelah memilih budidaya tanaman hias.
"Dampak ekonomi akibat COVID-19 dirasakan semua orang, tetapi dengan lewat budidaya tanaman daun yang kami lakukan sejak awal ini bisa membantu mendorong ekonomi keluarga di masa-masa sulit saat ini," tuturnya.
Senada dengan Andarias, Luther berharap masyarakat Mamasa bisa bangkit dan melakukan inovasi di tengah pandemi virus corona dengan budidaya tanaman hias.
"Masyarakat lainnya di Mamasa untuk terus berupaya bangkit melakukan inovasi di tengah pandemi yang bisa bertujuan meningkatkan ekonomi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT