Buruh Gendong Pasar Kranggan Terima Sembako Konser

Sulistyawan Ds
Jurnalis Teras Malioboro News
Konten dari Pengguna
12 Maret 2018 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulistyawan Ds tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
  Buruh Gendong Pasar Kranggan  Terima  Sembako Konser
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sembako hasil donasi dari penonton konser Jogja Music Session (JMS) Rabu pekan lalu, pada Senin (12/3/2018) disumbangkan pada para Buruh Gendong yang ada di Pasar Kranggan Yogyakarta. Setiap buruh gendong mendapatkan masing-masing dua buah paket sembako berisi antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, teh dan kopi. Pada saat penyerahan sumbangan, hadir puluhan buruh gendong berusia lanjut , lurah pasar Kranggan Sungkana serta sejumlah aktivis komunitas KOBAR seperti Indra Tranggana, Gita Gilang, Agung Budyawan, Tulis dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Komunitas KOBAR Widihasto W Putra mengungkapkan bahwa penyerahan donasi sembako untuk para buruh gendhong di Pasar Kranggan ini merupakan sebuah gagasan untuk menciptakan tradisi baru dalam penyelenggaran koser musik. Tujuan dari kegiatan ini adalah merawat solidaritas sosial masyarakat yang merupakan ciri khas warga Yogyakarta.
" Masyarakat Yogyakarta itu sudah terkenal sebagai masyarakat yang punya rasa kepedulian tinggi. Oleh karena tu, apa yang kita lakukan hari ini semoga mampu memberi gagasan pihak lain agar melakukan hal yang serupa. " ujar Widihasto usai penyaluran donasi.
Ditambahkan Widihasto, kali ini KOBAR memilih Pasar Kranggan sebagai sasaran kegiatan karena Pasar ini merupakan salah satu pasar yang punya nilai historis sangat tinggi. Meski demikian, Pasar ini belum banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan karena sebagian besar lebih berfokus ke pasar Beringharjo. Oleh karena itu, berkunjung ke Pasar ini seperti napak tilas sekaligus belajar kearifan lokal yang telah membudaya di pasar ini. " Ditempat ini kita bahkan tak hanya belajar tentang kisah-kisah sejarah, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai kearifan lokal, kepedulian serta semangat gotong royong tanpa pamrih . Sebagai orang muda, semangat ini harus kita teladani dan kita tiru ditengah mengerasnya jaman akibat menguatnya arus individualistik, hedonistik dan pragmatisme. " pungkasnya. (*) Penulis : Sulistyawan Ds
ADVERTISEMENT