news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Catatan dari Oman: Peluang Karier Dosen Asing di Dhofar University

Sulthon Sjahril Sabaruddin
Diplomat, Economist, Lecturer, Educator, Researcher, and a Father with Two Children
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2019 23:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulthon Sjahril Sabaruddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pusat Kota Salalah, Provinsi Dhofar, Oman. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pusat Kota Salalah, Provinsi Dhofar, Oman. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Di Provinsi Dhofar, hanya ada 1 perguruan tinggi setingkat universitas yaitu Dhofar University (DU) yang berkedudukan di Kota Salalah. Dhofar University merupakan salah satu kampus swasta terkemuka di Oman yang menawarkan program akademik Diploma, S1, hingga S2.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar proses pengajaran menggunakan Bahasa Inggris, kecuali mata kuliah tertentu yang memakai Bahasa Arab. Menurut Webometrics (per Juli 2019), DU menduduki peringkat ke-5 di Kesultanan Oman. Selain DU, di Provinsi Dhofar terdapat pula 2 perguruan tinggi setingkat Sekolah Tinggi yaitu Salalah College of Technology (SCT) dan College of Applied Sciences Salalah (CASS).
Foto: Saya bersama Putri berada di Kampus Dhofar University.
Di DU, saya pernah mengikuti program kursus Bahasa Arab untuk warga asing. Di sela-sela program kursus tersebut, saya berkesempatan untuk meninjau fasilitas infrastruktur kampus serta berinteraksi dengan pelajar, dosen serta pejabat administratif DU.
Di kampus ini, salah satu yang menarik perhatian saya adalah banyaknya dosen ekspatriat yang mengajar di DU. Para dosen asing antara lain berasal dari India, Pakistan, Bangladesh, Suriah, Tunisia, Sudan, Jordan, Mesir, dan bahkan Malaysia. Dan para dosen ekspatriat ini bukan lulusan S3 dari kampus negara-negara maju, akan tetapi lulusan S3 dari kampus di negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Foto: Foto bersama guru Bahasa Arab di Dhofar University
Sebut saja, para dosen asal India, memiliki gelar S3 dari perguruan tinggi di India seperti Aligarh Muslim University, University of Kerala, Uttar Pradesh Technical University Lucknow, dan University of Lucknow.
Ada pula dosen asal Suriah lulusan S3 dari Damascus University dan Aleppo University. Bahkan terdapat beberapa dosen yang merupakan lulusan S3 dari Universiti Teknologi Malaysia dan Universiti Malaya. Dengan bekal pendidikan S3 dari kampus negara berkembang, ternyata mereka dapat sukses berkiprah dan meraih status dosen tetap dengan jabatan Assistant Professor hingga Associate Professor di DU.
Bahkan dengan bekal S2 pun, para ilmuwan dari kampus negara berkembang dapat meraih posisi Lecturer dan Instructor di DU. Nah, jika mereka bisa, mengapa Indonesia tidak bisa?
ADVERTISEMENT
Harapan saya, ingin sekali melihat warga Indonesia yang merupakan lulusan S2 dan S3 dari kampus dalam negeri di Indonesia dapat berkiprah dan bersaing dengan dosen asing di luar negeri. Bilamana terdapat dosen WNI lulusan S3 dari kampus negara maju (seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Australia) berkiprah di luar negeri, mungkin sudah sering kali kita dengar.
Akan tetapi, jika kita mampu ekspor doktor lulusan kampus dalam negeri (Doktor made in Indonesia) meraih karier dosen tetap di kampus mancanegara, tampaknya belum atau sedikit terdengar kiprahnya. Padahal salah satu bukti nyata kualitas lulusan S3 sebagai world class university adalah bagi kalangan akademia yaitu meraih posisi karier dosen tetap tidak hanya di dalam negeri akan tetapi juga di mancanegara.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, di Kesultanan Oman, saat ini setidaknya terdapat lima dosen warga Indonesia yang berkarier di beberapa kampus Oman seperti Sultan Qaboos University (SQU) dan DU.
Daripada kita mengimpor dosen atau bahkan rektor dari luar negeri, kenapa kita enggak justru ekspor dosen made in Indonesia dan rektor Indonesia keluar negeri serta mendorong pelajar asing untuk kuliah di Indonesia seperti yang telah lama dilakukan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang menjadi sumber devisa yang sangat besar bagi negara.
Di DU, peluang karier dosen sangat terbuka dan bahkan banyak kampus lainnya di Oman yang membuka dosen asing untuk berkiprah karier akademik di perguruan tinggi Oman. So, ayo teman-teman, coba raihlah peluang ini. To be continued.
ADVERTISEMENT