Catatan Diplomat di Salalah, Oman: Sensasi Kelapa dan Kuliner Daging

Sulthon Sjahril Sabaruddin
Diplomat, Economist, Lecturer, Educator, Researcher, and a Father with Two Children
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2019 4:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulthon Sjahril Sabaruddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pohon kelapa di Salalah, Oman. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pohon kelapa di Salalah, Oman. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Halo, para pembaca kumparan. Kali ini, saya hendak menceritakan pengalaman saya ketika tinggal di Salalah, Oman. Ya, ini adalah bagian dari petualangan saya kala bertugas di KBRI Sana'a. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal menarik di Salalah adalah banyak penjual minuman air kelapa yang berdagang di toko gubuk pinggir jalan. Minuman air kelapa di Salalah memang terkenal lezatnya. Istilahnya, tak lengkap ke Salalah jika tak mencoba air kelapa khas Salalah barang seteguk.
Nah, di sini perlu diketahui bahwa ada dua jenis kelapa yang terkenal di Salalah: Kelapa Salalah dan Kelapa Sri Lanka. Apa bedanya?
Kelapa Salalah berwarna hijau dan harganya hanya 200 baisa (atau Rp 7400). Sesuai namanya, kelapa ini tentunya asli dari Salalah. Kelapa Sri Lanka berwarna oranye atau kuning dan harganya 300 baisa (atau Rp 11.100). Konon katanya, bibit kelapa ini memang berasal dari Sri Lanka, lalu dibawa dan ditanam di Salalah.
ADVERTISEMENT
Selama 3 tahun saya tinggal di sana, hebatnya, harga kedua kelapa ini tetap sama, artinya tidak ada inflasi sama sekali. Sesuatu yang mungkin sulit di Tanah Air, mengingat harga barang di Indonesia biasanya meningkat terus setiap tahunnya.
Kelapa Salalah yang dijual di toko gubuk pinggir jalan daerah Dahariz. Foto: Dok. pribadi.
Mana yang lebih enak? Nah, ada perdebatan hangat terkait hal ini.
Namun setelah bertanya-tanya ke masyarakat setempat dan warga asing yang tinggal atau turis yang berkunjung ke Salalah, secara gamblang dapat disimpulkan warga Oman lebih menyukai Kelapa Salalah, sedangkan warga asing lebih cenderung menyukai Kelapa Sri Lanka.
Saya sendiri lebih menyukai Kelapa Sri Lanka dibandingkan Kelapa Salalah, karena biasanya rasa Kelapa Sri Lanka lebih manis dan pas rasanya dibanding dengan Kelapa Salalah. Hal senada juga dirasakan oleh teman-teman di KBRI Sana’a maupun para tamu yang sedang berkunjung ke Salalah, mereka lebih suka rasa nyos-nya Kelapa Sri Lanka.
ADVERTISEMENT
Kelapa Salalah memang rasanya lebih netral. Meski begitu, sebenarnya rasanya juga tak kalah enak. Kalau skor urusan rasa, saya akan kasih nilai 9 untuk Kelapa Sri Lanka dan nilai 8 untuk Kelapa Salalah. Nah sekarang, dengan mempertimbangkan harga kelapa dan sekilas opini tentang rasa kelapa ini, Anda kira-kira mau pilih yang mana hayoo kalau ke sini?
Kelapa Sri Lanka yang dijual di toko gubuk pinggir jalan daerah Dahariz. Foto: Dok. Pribadi
Sebagai informasi, Dhofar merupakan provinsi penghasil produksi kelapa terbesar di Oman, dengan jumlah pohon kelapa yang ditargetkan mencapai 100.000 pohon. Secara tradisional, selain airnya diminum sebagai minuman penyegar, kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat perahu kayu dan keperluan lainnya untuk bahan makanan.
Selain buah kelapa, perlu diketahui pula bahwa di Salalah juga tenar akan produksi pisang dan pepayanya. Rasanya juga tak kalah top.
ADVERTISEMENT
Nah, selanjutnya untuk urusan makanan, di Salalah terkenal sekali dengan khas makanan berbahan dasar daging, seperti sate unta (miskak), daging unta muda (lahm qu'uud), dan daging unta (lahm jamal atau lahm boush), kambing panggang di atas batu (madzbi), daging kambing yang dimasak dalam tanah (lahm mandi), dan kambing dimasak dalam aluminium foil (haned), serta ayam panggang (dajaj mashwi) disertai dengan nasi briyani, nasi kebuli, atau nasi mandi.
Lahm Mandi, daging kambing yang dimasak dalam tanah yang disuguhkan dengan nasi mandi. Foto: dok. pribadi
Semuanya sudah pasti enak sekali, tapi salah satu makanan favorit saya adalah lahm mandi, daging kambing yang dimasak dalam tanah. Selain itu, makanan daging unta juga terkenal kelezatannya.
Sebagai gambaran, peternakan unta di Provinsi Dhofar merupakan yang terbesar di Kesultanan Oman. So, ketika singgah ke Salalah, jangan lupa untuk mencicipi pula kuliner khas Oman ini, ya.
ADVERTISEMENT
To be Continued..