Tidak punya biaya, nenek Muhamna pasrah tidak bisa melihat jasad anak tercinta untuk terakhir kalinya

Komunitas Sumenep Berbagi
Upaya pengentasan kemiskinan berbasis komunitas, dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat.
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2017 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Komunitas Sumenep Berbagi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SumenepBerbagi, Batang-batang. Nenek Muhamna (100) terpaksa pasrah meratapi nasibnya seirang diri, kini hidupnya betul betul sebatangkara, anak satu2nya yg dicintainya meninggal di banyuawi saat merantau di kota tsb, karena tidak punya biaya. Jenasah anaknya tsb tidak bisa beliau cium untuk terakhir kalinya. SumenepBerbagi, Batang-batang. Nenek Muhamna (100) terpaksa pasrah meratapi nasibnya seirang diri, kini hidupnya betul betul sebatangkara, anak satu2nya yg dicintainya meninggal di banyuawi saat merantau di kota tsb, karena tidak punya biaya. Jenasah anaknya tsb tidak bisa beliau cium untuk terakhir kalinya. Sehari hari nenek muhamna tinggal seorang diri di gubuk reotnya yg nyaris roboh. di usianya yg sudah renta dia sudah tdk bisa bekerja lagi sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dia hanya menunggu belas kasih tetangga dan orang2 yg peduli dg nasibnya. Lokasi Desa Nyabakan Barat, kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep Barang kali ada yang mau berbagi rejeki dan berbagi kebahagiaan dengan saudara kita.... Transfer Bantuan Donasi : BCA 1930601361 an. Rosyithah BRI 009501050223504 an. Rosyithah Contact : Ferry Saputra 0818519888 WA Ochi 087859977075 WA #Komunitas_Sumenep_Berbagi #We_Care_We_Share
ADVERTISEMENT