17 Korban Banjir Bandang di Madina Dievakuasi

Konten Media Partner
14 Oktober 2018 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
17 Korban Banjir Bandang di Madina Dievakuasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MEDAN, SumutNews.com | Tim Search and Rescue gabungan bersama relawan, masyarakat menemukan 17 korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Jumat 12 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugoho mengatakan, 11 titik longsor yang awalnya menutup beberapa ruas jalan di Mandailing Natal juga sudah dapat diatasi. Alat berat dikerahkan untuk membantu evakuasi korban dan membersihkan material longsor.
Sutopo mengatakan, hingga Sabtu 13 Oktober 2018 korban meninggal dunia tercatat 17 orang, 12 orang anak sekolah di Kecamatan Ulu Pungkut, 3 orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis, dan 2 orang kecelakaan mobil masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir.
“Dari 29 anak sekolah SD Negeri 235 itu 12 anak meninggal dunia dan 17 anak berhasil diselamatkan. Semua korban adalah anak-anak berusia di bawah 12 tahun,” kata Sutopo, Minggu (14/10/2018).
ADVERTISEMENT
17 anak yang selamat, 7 di antaranya luka-luka dan dirawat di Puskesmas setempat. Selain itu, 2 orang guru juga ditemukan selamat. Korban selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan sebagian terseret banjir bandang.
Banjir bandang juga menyebabkan 12 rumah hanyut dan rusak total, 9 rumah rusak berat dan 3 bangunan fasilitas umum rusak berat di Desa Muara Saladi. Masyarakat pun mengungsi di rumah kerabatnya.
Sementara 2 korban meninggal ditemukan di dalam mobil yang terjebur ke Sungai Aek Batang Gadis adalah seorang pegawai PT. Bank Sumut dan seorang anggota Polri yang sedang mengawal pegawai PT Bank Sumut.
Korban telah diserahkan kepada pihak keluarga. Sedangkan korban 3 orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis juga sudah diserahkan pada keluarga.
ADVERTISEMENT
Hingga Sabtu malam tidak lagi ada laporan keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya di 11 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal yang mengalami banjir bandang, banjir dan longsor.
Siap Siaga Hadapi Banjir
Penanganan darurat masih dilakukan. Bupati telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kab Mandailing Natal Sumatera Utara selama 7 hari (12-18 Oktober 2018).
BPBD Mandailing Natal bersama BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan menangani darurat bencana. Bantuan terus disalurkan kepada korban dan masyarakat terdampak.
Sementara itu, evakuasi dan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di luar Mandailing Natal juga terus dilakukan BPBD bersama aparat setempat. Di Kota Sibolga, 4 korban longsor sudah dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Di Tanah Datar korban tercatat menjadi 5 orang meninggal dunia, 1 orang hilang dan 1 orang berhasil diselamatkan. Evakuasi akan dilanjutkan. Sedangkan di Padang Pariaman ditemukan 3 orang meninggal dunia dan Pasaman Barat 1 orang meninggal dunia.
Daerah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah memasuki musim transisi ke musim hujan. Hujan dengan intensitas deras berpotensi terjadi sehingga dapat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor. Pemda dan masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.