

ADVERTISEMENT
MEDAN | Mengenalkan sejarah dan budaya terutama kepada generasi muda adalah sebuah hal yang menjadi tujuan dari seorang Alween Ong.
ADVERTISEMENT
Lewat Mobil Wisata Edukasi Enterpreneurship atau disingkat Mowiee, Alween kerap membawa anak-anak usia dini untuk berwisata menjelajahi Kota Medan, yang juga dikenal sebagai The City of Trader.
Tentu bukan sekadar jalan-jalan biasa, namun juga membawa nuansa kewirausahaan berwisata, menikmati panorama budaya hingga nilai sejarahnya.
Kemudian mengunjungi sentra usaha home industry. Plus, tentu saja menikmati kuliner Medan yang terkenal maknyus.
Sehingga generasi muda tidak hanya megenal sejarah dan budaya, akan tetapi juga mendapatkan motivasi dan edukasi berwirausaha.
“Ide awal Mowiee dikarenakan kami prihatin terhadap branding Kota Medan dan minimnya sarana edukasi terkait heritage dan enterpreneurship di kota Medan. Mowiee merupakan sebuah platform sekaligus armada yang mengintegrasikan visit heritage, education dan entrepreneurship yang dikemas dalam bentuk city tour,” kata Alween.
ADVERTISEMENT
Alween menuturkan, Mowiee awalnya diinisiasi dengan pendanaan dari narsis education dan CSR Bank Sumut berupa bantuan pembelian armada Mowiee, yang kini baru berjumlah 1 unit.
“Mowiee baru memiliki 1 armada, sehingga perlu di tambah agar dapat menjangkau 21 Kecamatan yang ada di kota Medan yang memiliki berbagai heritage dan enterpreneurship,” ujar Alween.
Dia menambahkan, manfaat Mowiee bagi UMKM antara lain memperkenalkan, memberikan kesempatan bertumbuh, dan mengantarkan potential buyer ke lokasi UMKM, dan sejalan pula dengan dibangunnya Sentra UMKM sebagai pusat edukasi enterpreneurship.
“Bagi masyarakat, Mowiee menjadi wisata edukasi, pengetahuan sejarah, pengetahuan Kota dan membangkitkan jiwa enterpreneurship,” sebutnya.
Tentu berbagai macam manfaat itu dicapai bukan tanpa menghadapi kendala sama sekali.
“Mowiee terkendala dengan premanisme yang ada di lapangan sehingga kurang nyaman bagi wisatawan. Selain itu, Mowiee hadir tanpa support dari Pemerintah, berbeda dengan di luar negeri. Namun bagi kami, hal itu bukan kendala melainkan tantangan,” cetus Alween.
ADVERTISEMENT
Baginya, yang terpenting lagi bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Sehingga sedari dini anak-anak diajarkan perihal sejarah Kota untuk menumbuhkan kecintaan akan Kota-nya
“Kedepan, kami berencana menumbuhkan spot wirausaha lainnya. Kemudian bekerjasama dengan para pemilik armada, dan dalam waktu dekat launching program B-Man (Becak Medan-red),” tukasnya.
Pengakuan atas kerja keras Alween dalam bidang edukasi dan kewirausahaan lewat Mowiee ini pun telah membuahkan hasil, dengan ganjaran penghargaan Top 10 Wonderful Startup Academy dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta 1st Winner Islamic Nextgen kategori Entrepreneurship dari Kementrian BUMN.
Pun di masa pandemi COVID-19 di saat aktivitas wisata tidak berjalan, Mowiee membuktikan masih bisa menebar manfaat bagi masyarakat luas, dengan berbuat dan menjadi bagian dari solusi di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Antara lain dengan menyediakan layanan antar jemput ke lokasi, bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan Alat Pengaman Diri (APD) untuk tenaga medis secara gratis.
Lalu menyediakan masker dan hand sanitiser secara gratis, khususnya bagi kelompok masyarakat yang harus bekerja di luar rumah, seperti tukang becak, pemulung, ojek online, pedagang, dan lainnya.
Mowiee juga turut mendistribusikan bantuan sembako dari berbagai donatur, kepada masyarakat yang secara ekonomi terdampak COVID-19 dan membutuhkan uluran tangan. | SUMUT NEWS