Bangkai Babi Dibuang ke Sungai, Penjualan Ikan di Medan Anjlok

Konten Media Partner
4 Desember 2019 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat mengunjungi pedagang ikan di Pusat Pasar Medan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat mengunjungi pedagang ikan di Pusat Pasar Medan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
MEDAN | Pedagang ikan di Medan mengeluhkan anjloknya penjualan mereka. Hal ini disebabkan dari banyaknya bangkai babi yang dibuang ke sungai.
ADVERTISEMENT
Tettt Simbolon, salah seorang pedangan ikan di Pusat Pasar Tetty Simbolon mengaku, sepinya pembeli dan menurunnya pendapatan pedagang. Bahkan, penurunan penjualan ikan mencapai 70 persen.
"Penjualan ikan menurun 70 persen. Ini yang membuat kami susah. Padahal, ikan itu asalnya dari tengah laut, bangkai babi-babi paling sampai pantai. Isu ikan kena bangkai babi itu hoaks," katanya, Rabu (4/12).
Pedagang ikan lainnya, Dias mengatakan, dalam satu hari biasanya dua sampai empat fiber ikan habis terjual. Namun, saat ini hanya satu fiber ikan yang terjual.
"Satu fiber berisi 100 hingga 130 kg ikan. Biasanya habis 2 hingg 4 fiber, tapi ini satu fiber juga tak habis (ikan-red)," ujarnya.
Ia mengatakan, bangkai babi yang dibuang di Sungai membuat penjualan ikan menjadi sulit.
ADVERTISEMENT
"Penjualan anjlok sejak beberapa bulan ini. Susah kali jual ikan gara-gara bangkai babi," ungkapnya.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat mengunjungi Pusat Pasar Medan menegaskan, bahwa virus hog cholera hanya menyerang pada ternak babi.
"Hog Cholera tidak ada pengaruh ke binatang lain. Saya imbau masyarakat tetap makan ikan.Ke depan akan pulih seperti sedia kala," pungkasnya. | SUMUTNEWS