Beri Kuliah Umum di Kampus UMSU, Ini Kata Panglima TNI

Konten Media Partner
13 Maret 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Rabu (13/3/2019).
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Rabu (13/3/2019).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MEDAN, SumutNews.com | Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Rabu (13/3/2019).
ADVERTISEMENT
Dalam kuliah umumnya, Panglima yang didampingi Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian menyampaikan tema "Peran Pemuda dan Mahasiswa dalam Merawat Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Era Revolusi Industri 4.0".
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpesan, agar mahasiswa dan pemuda terus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan di era teknologi informasi.
"Nasib bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang ditentukan oleh kiprah dan kualitas pemuda. Pemuda adalah harapan masa depan Indonesia. Di tangan pemuda eksistensi bangsa dan negara diletakkan," katanya.
Ia mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, memiliki sumber daya alam yang melimpah, serta memiliki keanekaragaman budaya. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dijaga oleh seluruh elemen bangsa.
ADVERTISEMENT
"Persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga demi keutuhan bangsa dan negara. Menjaga persatuan dan kesatuan adalah kunci dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
Di era teknologi informasi, katanya, para pemuda dan mahasiswa untuk terus mewaspadai persebaran berita bohong dan ujaran kebencian. Hal tersebut berpotensi menimbulkan konflik sosial bahkan disintegrasi bangsa.
"Persebaran berita bohong dan ujaran kebencian merupakan ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
Ia mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Bonus demografi yang akan diterima Indonesia tidak akan membawa arti apapun jika tanpa disertai dengan peningkatan kualitas generasi penerus bangsa.
"Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sertai dengan karakter, perilaku, serta budi pekerti yang luhur," pungkasnya.
ADVERTISEMENT