news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Sini, Sejak 1,5 Bulan Banjir Tak Kunjung Surut

Konten Media Partner
19 Januari 2021 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi banjir di gang Subur Lama. Foto : Sumut News
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi banjir di gang Subur Lama. Foto : Sumut News
ADVERTISEMENT
MEDAN | Di Gang Subur, Jalan Brigjend Katamso, Lingkungan 16 - 17, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, banjir tak kunjung surut sejak 1,5 bulan yang lalu. Puluhan rumah terendam dan sejumlah warga terpaksa pindah. Warga berharap segera dilakukan perbaikan aliran air menuju Sungai Deli.
ADVERTISEMENT
"(Kami) mohon pengertian pemerintah, sudah 1,5 bulan merana. Kek gini aja keadaan kami. Sama siapa kami mengadu. Di sini ada 60 - 70 rumah. Ada ratusan kepala keluarga dan sudah banyak yang pindah dari sini," ujar seorang warga, Gus (66).
Gus yang sudah tinggal di tempat tersebut sejak 41 tahun yang lalu itu menjelaskan, banjir yang terjadi pada awal Januari menurutnya adalah siklus 10 tahunan.
Gus (66), terpaksa pindah sementara rumahnya terendam banjir sejak 1,5 bulan yang lalu. Foto : Sumut News
Dia membandingkan kejadian pada 13 Januari 2011, banjir bandang Sungai Deli membuat warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi selama 3 hari.
Warga semakin resah karena banjir tak kunjung surut. Tampak beberapa becak motor untuk berjualan batagor mangkrak di sudut dan di pinggir gang, bersebelahan dengan sofa dan sampah yang berserakan. Rumah makan Minang dan ayam penyet pun tak lagi buka. Begitu juga kedai minuman anak-anak di sebelahnya.
ADVERTISEMENT
Warga yang mengontrak, kata dia, terpaksa pindah dan pemilik rumah terpaksa menyewa di tempat lain yang lebih aman. Sejumlah rumah ditinggalkan kosong oleh penghuninya karena tak lagi tahan dengan banjir.
"Kami sempat bertahan selama seminggu. Tapi air naik naik terus tak ada surutnya. Di sini penghidupan kami, usaha kami banyak di rumah. Kalau kek gini macam mana kami berusaha kan. Dengan sendirinya kami usaha kami mati semua lah," katanya.
Warga lainnya, Deviani berharap cepat ada penanganan dan banjir segera surut. Menurutnya, selama banjir sudah ada beberapa warga yang sakit demam, diare dan penyakit kulit.
"Kalau bisa cepat lah diselesaikan (diperbaiki) aliran parit rusak dan sumbat. Kasian juga sama PU kalau tiap banjir terus sedot lagi. Cepat dituntaskan lah paritnya. Genangan air ini karena aliran paritnya itu tersumbat jadi tak bisa ngalir ke sungai," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lapangan, genangan air bervariasi. Mulai dari 30 cm hingga 1 meter. Genangan itu membuat sampah-sampak menumpuk di beberapa titik. Di dinding-dinding rumah warga masih tampak bekas banjir sebelumnya, lebih dari 1 meter.
Deviani berharap segera dilakukan perbaikan aliran air ke Sungai Deli yang rusak dan tersumbat. Foto : Sumut News
Meja, kursi, lemari, dan peralatan lain milik warga sudah tak terhitung yang rusak. Kendaraan bermotor pun tak bisa dibawa pulang dan harus diungsikan di tempat yang lebih tinggi.
Satu unit truk dari Dinas PU Kota Medan, sudah lebih dari 3 minggu berada di depan gang tersebut untuk menyedot air genangan kemudian dialirkannya ke parit di lingkungan sebelah menggunakan pipa berukuran besar.
Keberadaan truk Mobile Pump Dinas PU Kota Medan cukup efektif membantu membuang genangan air. Hanya saja, hujan dengan intensitas bervariasi terus terjadi. | SUMUT NEWS
ADVERTISEMENT