Edy Rahmayadi: Sumut Status Siaga Virus Corona, Bukan Lockdown

Konten Media Partner
16 Maret 2020 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menggelar rapat terkait virus corona atau Covi-19. Foto: SumutNews
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menggelar rapat terkait virus corona atau Covi-19. Foto: SumutNews
ADVERTISEMENT
MEDAN | Sumatera Utara hingga saat ini masih siaga dan belum ada satupun pasien yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikatakan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kepada wartawan di Kantor Pemprov Sumut, Senin (16/3).
"Status Sumut adalah siaga. Anda pasti tahu urut-urutannya, siaga, waspada dan awas. Paling tinggi awas. Kita masih siaga," kata Edy.
Edy berharap, dalam 14 hari ke depan tidak perlu ada perubahan status (menjadi waspada atau awas). Ia juga berharap statusnya bisa diturunkan, khususnya untuk di Sumut dan Indonesia pada umumnya.
"Ada orang yang menyatakan lockdown. Saat ini, Sumut belum ada argumen untuk itu, belum ada referensi untuk itu. Kita pada tahap antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," ujarnya.
Sebagai Gubernur Sumut, kata Edy, ia sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat beberapa waktu lalu.
Pertama, Edy mengimbau rakyat Sumut agar tidak panik namun tetap waspada, karena wabah virus dari Wuhan itu sulit diatasi.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu waspada dan menjaga kebersihan tangan, lingkungan dan lainnya untuk mencegah (penyebarannya)," ungkapnya.
Kedua, hindari keramaian. Kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan, untuk menghindari keramaian, agar ditunda karena tidak diketahui siapa dan bagaimana penularan bisa terjadi.
"Ketiga, salam kita, sementara jangan melakukan kontak fisik. Bisa dilakukan dengan segala macam cara tapi tidak dengan kontak fisik," jelasnya.
Keempat, khusus untuk yang beragama Islam agar menggunakan alas pribadi, sajadah yang kecil untuk alas kepala atau sapu tangan sendiri guna mengantisipasi kemungkinan ada yang terkena dan menularkan.
Kelima, menjaga kesehatan dengan cukup olahraga, makan, istirahat, sesuai dengan standar.
"Keenam, untuk para ulama (pemuka agama), Kristen, Katholik, Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, aliran kepercayaan, untuk pimpin doa agar musibah kita ini cepat selesai. Agar bisa beraktifitas seperti biasa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Edy berharap agar kondisi di Sumut bisa terjaga dan tidak (ada yang) mengeluarkan mengeluarkan statement dan berita yang bisa membuat rakyat panik.
"Bahan pokok kita mencukupi, bukan berarti bisa seenaknya. Nanti menjadikan kita susah kalau sudah semaunya masing-masing," jelasnya.
Alasan Belum Liburkan Sekolah
Edy menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum meliburkan sekolah karena ada alasannya. Pasalnya, meliburkan sekolah bukan menyelesaikan masalah.
"Dengan kondisi saat ini, Sumut kita pada level siaga. Jika nanti diliburkan malah dia (siswa) yang jalan-jalan kemana-mana. Itu yang perlu diperhatikan. Namun, kita lihat dalam waktu setiap saat, kita akan rapat dan perlu masukan dari orang-orang yang menangani secara profesional secara kesehatan," cetusnya.
Ujian nasional (UB) pada beberapa sekolah masih berjalan dengan lancar. Dia sendiri pada Senin pagi tadi(16/3/2020) sudah meninjau pelaksanaan UN di beberapa sekolah un berjalan.
ADVERTISEMENT
"Masing-masing daerah punya karakternya. Sesuai petunjuk presiden, silakan masing-masing kepala daerah yang tahu pasti kondisi di daerahnya. Namun demikian saya akan terus ikuti perkembangan," katanya.
Begitu halnya dengan Sumut Fair dan kegiatan keramaian yang lainnya, dia sudah mengimbau dan menganjurkan untuk ditunda pelaksanaannya karena cukup membahayakan kondisi wabah yang saat ini sedang dihadapi. | SUMUTNEWS