Ekonomi Sumatera Utara Ditopang Permintaan Domestik

Konten Media Partner
7 Agustus 2018 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonomi Sumatera Utara Ditopang Permintaan Domestik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MEDAN, SumutNews.com | Tingginya ekonomi domestik pada triwulan II 2018 menopang perekonomian di Sumatera Utara. Dimana, pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan II 2018 tumbuh sebesar 5,30 %, jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 4,73%.
ADVERTISEMENT
Pencapaian ini juga di atas pertumbuhan ekonomi nasional (5,27%) dan regional Sumatera (4,65%). Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis periode yang sama dalam tiga tahun terakhir yaitu 5,26%.
"Pertumbuhan ekonomi bersumber dari permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dan investasi," kata Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumut, Hilman Tisnawan, Selasa (7/8/2018).
Ia mengatakan, konsumsi rumah tangga naik dari 4.98% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 6.64% (yoy). Hal ini didorong oleh aktivitas belanja menjelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri serta libur panjang sekolah.
Pelaksanaan PILKADA 2018 pada 27 Juni 2018 juga turut menggerakkan permintaan domestik lebih lanjut, tercermin dari pertumbuhan konsumsi LPNRT yang meningkat tajam dari 7,06% (yoy) menjadi 11,10% (yoy).
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan investasi di triwulan II 2018 naik dari 6,96% (yoy) menjadi 7,37% (yoy), didorong oleh kebutuhan investasi non bangunan, terutama mesin dan peralatan," ujarnya.
Dari sisi eksternal, Ekspor di triwulan II 2018 tercatat 5,38% (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi -0.08% (yoy). Ekspor Sumut menguat didorong perbaikan kinerja sektor industri pengolahan di tengah perkembangan harga internasional komoditas CPO dan karet yang relatif terbatas.
"Peningkatan ini diimbangi oleh akselerasi pertumbuhan impor sejalan dengan kebutuhan investasi non bangunan yang tinggi," ucapnya.
Pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut di triwulan III 2018 berpotensi tetap tumbuh di rentang 5,0% hingga 5,4%. Pertumbuhan diprediksi bersumber dari realisasi investasi dan belanja pemerintah yang cenderung kuat pada semester kedua.
ADVERTISEMENT
"Sisi eksternal diperkirakan tetap tumbuh didorong oleh perbaikan kinerja sektor perkebunan ditengah perkembangan harga komoditas yang relatif terbatas. Pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung serta Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I diharapkan dapat memperlancar distribusi perdagangan arus barang dan jasa," pungkasnya.