Hog Cholera Hanya Menyerang Babi, Warga Jangan Berhenti Makan Ikan
ADVERTISEMENT
MEDAN | Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, virus hog cholera (kolera babi) hanya menyerang pada babi. Untuk itu, Edy mengimbau agar masyarakat tidak berhenti memakan ikan.
ADVERTISEMENT
Edy mempersilahkan masyarakat beraktifitas seperti biasa. Pihaknya melakukan sebaik mungkin. Sehingga, masyarakat jangan dikhawatir.
"Kami akan mencegah pencemaran tidak meluas. Tapi yakinlah virus hog cholera tidak menular ke mana-mana, selain kepada babi," kata Edy, Senin (25/11/2019).
Edy menilai, meski bangkai babi dibuang ke sungai maupun laut, namun tidak ada masalah pada ikannya.
"Kami imbau masyarakat jangan berhenti makan ikan. Ikannya terlalu banyak sehingga sayang kalau tidak dimakan," ujarnya.
Seorang penjual ikan di Pasar UK, Kecamatan Medan Marelan bernama Yani mengatakan, sejak Oktober penjualan ikannya menurun. Padahal, ikan yang dijualnya tidak berasal dari Belawan, melainkan dari Aceh. Namun, sejak seminggu terakhir sudah mulai menunjukkan hal positif.
"Sudah ada ada peningkatan lah yang beli ikan. Walaupun belum seperti yang sebelumnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Pasar 4 Barat, Marelan, Lina mengaku, masih enggan memakan ikan karena khawatir banyaknya bangkai berdampak pada ikan yang dimakan.
"Kan bisa saja dia makan bangkai babi itu, lalu kita makan ikannya, nanti saja lah. Belum bisa sekarang," pungkasnya.
Diberitakan, data terakhir jumlah babi yang mati mencapai 10.289 ekor di 16 kecamatan. Terjadi penambahan lima kabupaten dari sebelumnya hanya 11 kabupaten.
16 Kecamatan yang terserang virus hog cholera, yaitu Langkat, Tebingtinggi, Simalungun, siantar dan Pakpak Bharat, Dairi, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Karo, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Medan. | SUMUTNEWS