Kejati Sumut Tangkap Buron Terdakwa Korupsi Vaksin Jemaah Umrah

MEDAN, SumutNews.com | Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) menangkap Iskandar yang merupakan terpidana kasus korupsi vaksin meningitis untuk calon jemaah umrah di Riau. Mantan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru itu ditangkap setelah tujuh bulan menjadi buronan.

"Iskandar ditangkap di kediamannya, di Kompleks Taman Umar Asri Blok B 10, Glugur Darat I, Medan Timur, pada Rabu 29 Agustus 2018 malam," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumut, Sumanggar Siagian, Kamis (30/8/2018).

Ia mengatakan, berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) pada 21 Mei 2014, Iskandar dinyatakan bersalah dan dihukum 4 tahun penjara. Ia juga diwajibkan membayar denda Rp200 juta subsidair 1 bulan kurungan dan membayar uang pengganti senilai Rp 14.800.000.

"Setelah putusan MA, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru telah 3 kali memanggil Iskandar namun yang bersangkutan mangkir. Pada awal 2018, Kejari Pekanbaru memasukannya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," ujarnya.

Selama pelariannya, Iskandar ternyata menjadi tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Senior Medan. Ia juga menjadi dokter umum di Rumah Sakit Estomihi dan Klinik Bunda.

"Tim intelijen (Kejati Sumut) kemudian melakukan penelusuran, pengawasan, dan menangkap yang bersangkutan," ungkap Sumanggar.

Iskandar merupakan orang ke-22 dari DPO yang berhasil diringkus Tim Intelijen Kejati Sumut.

"Ini sesuai dengan komitmen kejaksaan bahwa tidak ada tempat bagi para DPO, khususnya di wilayah Sumatera Utara," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Intelijen Kejati Sumut juga menangkap terpidana lain dalam perkara yang merugikan negara sebesar Rp 291.740.000. Mereka menangkap mantan Kepala Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Pekanbaru, Mariane Donse br Tobing, saat membeli ulos di Tarutung, Tapanuli Utara.