Komoditas Cabai di Sumut Melimpah, Namun Banyak Dijual ke Luar

Konten Media Partner
2 Oktober 2019 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Kepala Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Wiwiek Siswo Widayat, dan Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatera Utara Tiarta Sebayang, memukul gong pertanda dibukanya Rakor Pemda se-Sumatera Utara Tahun 2019, Rabu (2/10). [Foto: Humas Pemprov Sumut]
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Kepala Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Wiwiek Siswo Widayat, dan Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatera Utara Tiarta Sebayang, memukul gong pertanda dibukanya Rakor Pemda se-Sumatera Utara Tahun 2019, Rabu (2/10). [Foto: Humas Pemprov Sumut]
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berpesan, agar Kepala Daerah se-Sumut agar memprioritaskan aktivitas UMKM di daerah masing-masing, khususnya di bidang pertanian.
ADVERTISEMENT
Demikian dikatakan Edy usai membuka Rakor Pemerintah Daerah se-Sumut, di Ruang Kuala Deli Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota, Rabu (2/10/2019).
Edy juga menyinggung tentang inflasi di Sumut yang saat ini berada di atas inflasi nasional. Salah satunya penyebab kenaikan adalah pengaruh komoditas cabai. Menurut pengalamannya ke daerah-daerah, cabai selalu melimpah.
"Saya bingung kenapa bisa begini, saya mau ini kita cari tahu dan selesaikan. Tolong dibahas di Rakor ini, apakah solusinya harus bentuk BUMD pangan, kita buat," katanya.
Kepala BI Perwakilan Sumut Wiwiek Siswo Widayat mengatakan, bahwa cabai memang melimpah di Sumut, namun hasil penelusuran menunjukkan bahwa kebanyakan dijual ke luar untuk memenuhi pasokan provinsi lain.
ADVERTISEMENT
"Ini yang akan kita selesaikan bersama. Sesuai arahan Gubernur jika belum terpenuhi di Sumut, jangan sampai didistribusikan ke luar," ujarnya.
Ia mengatakan, tujuan pelaksanaan Rakor Pemda salah satunya adalah untuk membangun sinergi dan komunikasi dalam rangka mengakselarasi pertumbuhan ekonomi di Sumut.
Gejolak ekonomi yang tidak stabil, menuntut untuk terus berbenah, khususnya untuk wilayah seperti Sumut yang perekonomiannya berbasis komoditas.
"Ada tiga hal yang perlu dilakukan saat ini. Pertama, meningkatkan kualitas SDM, kemudian memperbanyak investasi dan yang terakhir meningkatkan kualitas infrastruktur. Mudah-mudahan, jika ketiganya benar terlaksana, akselarasi ekonomi bisa terwujud," ucapnya.
Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sumut Tiarta Sebayang mengungkapkan, sesuai arahan dari Menteri Keuangan sinergi dan kerja sama dengan Pemda setempat harus senantiasa dikedepankan. Salah satu pesan Mentri Keuangan yakni menyuburkan UMKM melalui pembiayaan ultra mikro porgram Kemenkeu.
ADVERTISEMENT
"Seperti arahan yang telah disampaikan Bapak Gubernur, kami berharap agar Pemda setempat membantu mendorong pertumbuhan UMKM di daerah masing-masing. Salah satunya lewat sosialisasi program ultra mikro Kemenkeu yakni pinjaman modal usaha bagi msyarakat pelaku usaha mikro dengan kebutuhan pemodalan skala kecil di bawah Rp 10 juta," pungkasnya.