news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kritisi PLTU Pangkalan Susu, Walhi Sumut Gelar Unjukrasa

Konten Media Partner
7 September 2018 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kritisi PLTU Pangkalan Susu, Walhi Sumut Gelar Unjukrasa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MEDAN, SumutNews.com | Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumut menggelar unjukrasa di kantor Gubernur Sumatera Utara, Jumat (7/9/2018).
ADVERTISEMENT
Mereka meminta adanya perhatian dari Gubernur dan wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, atas penggunaan batubara yang dilakukan Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Dimana, penggunaan batubara itu berdampak kepada pencemaran lingkungan yang terjadi di desa-desa seputaran Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Kita meminta komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik tidak dilakukan dengan menciptakan pencemaran lingkungan," kata Manager Advokasi dan Kampanye WALHI Sumut, Fhiliya Sinulingga.
Ia mengatakan, saat ini PLTU unit 1 dan 2 di Pangkalan Susu telah beriperasi, dan diduga sangat mengancam kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan, karena menggunakan batubara sebagai bahan utama untuk PLTU. "Penggunaan batubara berdampak buruk terhadap masyarakat, terutama nelayan dan petani," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dampak langsung yang dirasakan masyarakat adalah pencemaran lingkungan imbas dari penggunaan batubara sebagai bahan bakar. Selain itu, air tang digunakan untuk proses pembangkit tersebut juga langsung dibuang ke laut, sehingga merusak ekosistem laut yang menjadi wilayah tangkap para nelayan.
"Komitmen pemerintah untuk mewujudkan 35 ribu watt listrik harus tetap memperhatikan kondisi masyarakat. Kami meminta agar Pak Edy Rahmayadi menyampaikan hal ini kepada pemerintah pusat," pungkasnya.