Pemerintah Pusat Kucurkan Dana hingga Rp 45 M untuk Renovasi Terminal Amplas

Konten Media Partner
8 November 2020 23:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya Sumadi meletakan batu pertama pembangunan revitalisasi Terminal Amplas di Medan. Foto: Sumut News.
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya Sumadi meletakan batu pertama pembangunan revitalisasi Terminal Amplas di Medan. Foto: Sumut News.
ADVERTISEMENT
MEDAN | Pemerintah pusat mengucurkan dana hingga Rp 45 miliar untuk merenovasi terminal Amplas. Hal tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, pada Minggu (8/11).
ADVERTISEMENT
Menteri Budi meletakan batu pertama pembangunan revitalisasi Terminal Amplas Medan untuk merealisasikan fasilitas Terminal Type A dengan biaya Rp 45 Miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Target pembangunan selama 3 Tahun periode 2020-2023 dengan skema kontrak tahun jamak (multi years contract). Nantinya terminal Amplas Medan akan memiliki fasilitas yang modern bertaraf Internasional.
Dalam sambutannya Menteri Budi menyampaikan Kementerian Perhubungan tetap memberikan pelayanan maksimal terkait transportasi khususnya Sumatera Utara.
“Saya di sini mewakili Bapak Presiden dan Wakil Presiden. Meski tengah masa pandemi seperti saat ini, kami tetap berupaya membangun Sumut," katanya.
Menurutnya, melalui pembangunan dengan sarana transportasi kiranya pembangunan di Kota Medan menuju pelayanan yang nyaman. Dia pun memohon maaf karena acara ini tidak bisa mengundang banyak pihak.
ADVERTISEMENT
"Karena sesuai arahan Bapak Presiden, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada,” ujarnya.
Dijelaskannya, terminal Amplas merupakan fungsional yang patut dilakukan perbaikan berbagai fasilitas yang memadai. Kota Jakarta, kata dia, penduduknya lima kali lipat di banding Kota Medan, tapi transportasi massalnya bisa dikelola dengan baik.
Selaku kota metropolitan sarana angkutan massal pantas diprioritaskan dan pasti bisa seperti Jakarta. "Angkutan massal merupakan panglima. Selain mengurangi kemacetan juga mengurangi polusi udara," ujarnya.
Selain peletakan batu pertama pembangunan terminal Amplas, Menhub juga melakukan peninjauan Padat Karya. Di mana para pekerja pembangunan terminal Amplas direkrut dari orang-orang yang kehilangan pekerjaan.
Terakhir Menhub juga melakukan flag off atau pelepasan bus angkutan massal Buy The Service (BTS) dari terminal Amplas. Bus ini memiliki rute seperti Damri dan gratis selama setahun ke depan, secara khusus pemerintah pusat tidak akan lagi memberikan bus, tapi memberikan subsidi.
ADVERTISEMENT
"Di Medan ini banyak perusahaan otobus (P.O), nanti akan kita libatkan, akan kita lelang pada pemilik P.O. Yang jelas ini semua tidak akan terjadi tanpa dukungan Komisi V DPR RI, khususnya terkait alokasi anggaran," katanya.
Menhub juga menanggapi permintaan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terkait terminal Pinang Baris Medan yang juga butuh perhatian. Menurutnya, jika Pinang Baris memiliki peran yang vital, Dirjen Perhubungan Darat harus memberikan perhatian khusus juga seperti terminal Amplas.
"Tadi gubernur berbisik-bisik soal terminal Pinang Baris. Bagi saya, kalau fungsinya juga vital seperti terminal Amplas, saya minta pada Dirjen Perhubungan Darat untuk segera dibantu dalam dua tahun ke depan," ungkapnya.
Menhub berpesan kepada stakeholder agar tetap menjaga protokol kesehatan. Selanjutnya Budi berterimakasih kepada seluruh stakholder atas dukungannya memajukan pembangunan di Indonesia khususnya Medan.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat mengapresiasi kerjasama pemerintah pusat dan daerah. Kita berharap pembangunan Terminal Amplas selesai lebih awal dari target,” lanjutnya.
Direktur Jenderal Perhuhungan Darat, Budi Setiadi mengatakan, pihaknya melakukan revitalisasi terminal Amplas guna memberikan pelayanan transportasi yang lebih baik.
Dijelaskannya, pembangunan revitalisasi terminal Amplas ditargetkan selesai selama 3 tahun. Dengan biaya yang dianggarkan Rp 45 Miliar dengan luas fisik bangunan seluas 3.200 M2 di lokasi lahan seluas 16.962 M2. | SUMUT NEWS