PP ISNU Apresiasi Polda Sumut Tindak Tegas Perusuh di Acara Harlah NU

Konten Media Partner
3 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Muwafiq (tengah) bersama Fadli Yasir (kanan) di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, usai acara Harlah NU di Tebing Tinggi beberapa hari lalu. SumutNews.com
zoom-in-whitePerbesar
Gus Muwafiq (tengah) bersama Fadli Yasir (kanan) di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, usai acara Harlah NU di Tebing Tinggi beberapa hari lalu. SumutNews.com
ADVERTISEMENT
MEDAN, SumutNews.com | Tindakan Polda Sumatera Utara yang menindak tegas perusuh di acara Harlah NU ke-93 di Kota Tebing Tinggi pada Rabu (27/2/2019), mendapat apresiasi dari Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nadlatul Ulama (PP ISNU).
ADVERTISEMENT
"Kita mengapresiasi sikap Kapolda Sumatera Utara untuk menindak tegas dengan menahan 11 orang perusuh di acara Harlah NU di Tebing Tinggi beberapa hari lalu," kata Ketua PP ISNU H Fadli Yasir MAg kepada wartawan, Minggu (3/3/2019).
Dirinya juga membantah pernyataan Pengacara FPI Munarman yang menyatakan peristiwa tersebut tidak terencana. Pasalnya, sejak awal pihaknya sudah tahu akan ada penyerangan tersebut.
Namun, kata Fadli, demi kondusifitas Kota Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara, anggota Banser tidak pakai seragam agar tidak terjadi bentrokan.
"Jadi bohong jika disebut tidak terencana. Dari awal kita sudah tahu akan ada penyerangan itu. Hanya saja karena kita tidak mau ada bentrokan demi menjaga kondusifitas Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara umumnya, makanya Banser tidak pakai seragam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Fadli juga menanggapi enteng tentang pernyataan Islam Nusantara sesat serta ada shalawat Sunda di acara tersebut.
"Mereka sebenarnya tidak paham soal Islam Nusantara," ucapnya.
Intinya, kata Fadli, FPI, Wahabi dan kroni-kroninya ingin menghancurkan Sumut khususnya Indonesia umumnya karena mereka ingin mendirikan khilafah. Kenapa NU menjadi sasaran, karena sampai detik ini NU komit menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila. Kemudian soal adanya tudingan bahwa acara Harlah NU tersebut menjadi ajang kampanye, juga secara tegas dibantah oleh Fadli.
"Saya hadir dia acara tersebut. Gus Muwafiq tidak ada sama sekali melakukan kampanye. Gus Muwafiq hanya menyampaikan soal kiprah NU di NKRI," pungkasnya.