Soal Virus Hog Cholera, Gubernur Edy: Babi yang Mati Kumpulkan Saja

Konten Media Partner
25 November 2019 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Foto: SumutNews
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Foto: SumutNews
ADVERTISEMENT
MEDAN | Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, babi-babi yang mati diminta untuk dikumpulkan, karena nantinya akan ada yang mengambil untuk menguburkannya.
ADVERTISEMENT
"Jika ada babi milik masyarakat yang mati sudah disiapkan tempatnya untuk ditanam. Kita yang menanam. Tinggal kumpulkan di mana nanti diinformasikan, akan diambil untuk dikubur," katanya di Makam Pahlawan Medan, Senin (25/11/2019).
Edy tidak merinci di mana lokasi penguburan bangkai babi tersebut. Namun, beberapa waktu lalu sudah ada penguburan di beberapa titik seperti di sekitar Danau Siombak dan sekitar Sungai Bedera di Kelurahan paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.
Mengenai kelanjutan surat yang dikirimkan ke Kementrian Pertanian beberapa waktu lalu, Edy menjelaskan, saat ini sedang dipelajari. Jika masih mewabah, pihaknya sudah bekerjasama dengan beberapa pihak.
"Yang pertama kita lakukan sekarang adalah agar babi tidak keluar Sumut dan masuk ke Sumut. Kita menyiapkan pos-pos untuk menanggulangi dan menanam bangkai babi yang mati disebabkan virus hog cholera," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan, data terakhir jumlah babi yang mati mencapai 10.289 ekor di 16 kecamatan. Terjadi penambahan lima kabupaten dari sebelumnya hanya 11 kabupaten.
16 Kecamatan yang terserang virus hog cholera, yaitu Langkat, Tebingtinggi, Simalungun, siantar dan Pakpak Bharat, Dairi, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Karo, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Medan. | SUMUTNEWS