Tak Cuma di Langkat, Harimau Juga Mangsa Kambing dan Serang Babi di Toba Samosir

Konten Media Partner
15 Januari 2021 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video kambing yang dimangsa harimau. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video kambing yang dimangsa harimau. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
MEDAN | Konflik harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) memangsa ternak tidak hanya terjadi di Langkat, seperti yang terjadi sejak pertengahan Desember 2020. Belasan lembu sudah mati dimangsa.
ADVERTISEMENT
Kali ini, di harimau juga memangsa ternak kambing milik warga di Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Toba Samosir. Sebelumnya, harimau tersebut menyerang ternak babi milik kepala dusun.
Seorang warga, Lukman Siagian dirinya mendapatkan informasi dari warga lainnya kemudian langsung turun ke lokasi untuk mengambil video dan mengunggahnya di akun Instagram @salamsumutofficial.
"Karena pas kebetulan lagi di kampung, dapat informasi tersebut, makanya langsung ke lokasi dan melihat kambing itu," ujarnya ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Jumat (15/1) pagi.
Juga melalui telepon, Kepala Dusun Sigalapang, Sinaga menjelaskan, harimau tersebut muncul di belakang rumahnya pada Senin malam sekitar 20.30 WIB. Saat itu, dia mendengar suara ribut di kandang babinya.
ADVERTISEMENT
Dia lalu ke belakang dan melihat babinya di kandang. Dia terkejut dengan yang dilihatnya. Harimau itu sedang berusaha memangsa babinya.
Dia langsung ke masuk ke rumah dan mengambil handphone lalu menyalakan senternya. Dengan pencahayaan terbatas, dalam jarak hanya 1 meter dia melihat harimau tersebut menyerang babinya.
"Namanya kandang di belakang rumah kan, gelap. Jadi dengan senter hp itu lah saya lihat harimau itu di kandang. Kemudian dari jarak 3 meter saya bentak dia tiga kali, baru harimau itu melompat keluar dari kandang. Saya waktu itu tidak ada rasa takut, jadi saya bentak dia lah waktu itu," katanya.
Setelah harimau itu pergi, dia pun memberitahukan masuknya harimau ke kandang babi kepada tetangganya. Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya. Dijelaskannya, situasi di belakang rumahnya tidak ada lampu penerangan. Saat itu juga sedang turun hujan dengan lebat.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (14/1), sekitar pukul 06.30 WIB, dia menemukan kambing milik adik iparnya mati dengan keadaan bagian belakang tubuhnya habis. Terlihat tulang punggung kambing tersebut. Isi dalam perutnya juga sudah dimakan harimau. Tersisa bagian dada hingga kepala.
Kaki sebelah kiri belakang tidak terlihat dan sebelak kanan tinggal tulangnya. Sementara itu, dua kaki depannya masih utuh. Kambing tersebut pada Rabu malam tidak dikandangkan seperti halnya kambing-kambing lainnya.
"Itu kambing kan masih baru. Jadi masih agak liar. Biasanya dia kaluar dan masuk kandang sendiri. Nah, malam itu kan ujan deras, jadi tidak terkontrol. Kami kira sudah di dalam kandang," katanya.
Kejadian harimau memangsa ternak pernah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di dusunnya. Ternak yang dimangsa itu adalah ternak lembu.
ADVERTISEMENT
"Memang kemarin saya tidak melaporkan ke pihak lain. Hanya saja kemarin ada yang datang, itu tadi yang Lukman Siagian, mungkin dari dia lah yang melaporkannya ke atas," katanya.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoko ketika dikonformasi membenarkan adanya ternak kambing yang dimangsa harimau di Dusun Sigalapang.
"Infonya ada. Tapi ini tim masih turun (ke lokasi). Belum bisa kita kasihh detailnya ya. Kita lihat dulu perkembangannya ya," katanya.
Sebelumnya, harimau sumatera memangsa ternak lembu di Langkat. Rentetan konflik harimau memangsa ternak di Langkat itu dimulai dari tanggal 18 Desember 2020 hingga 12 Januari 2021.
Total sudah 12 ekor lembu dimangsa. Humas BBTNGL, Sudiro mengatakan, kejadian pada 11 Januari 2021 di Dusun Sei Bamban, pada siang hari sudah terdengar suara auman harimau di belakang pondok warga, bernama Syahril.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 12 Januari, sekitar pukul 01.00 WIB kembali mendengar suara jeritan lembu. Di lokasi tersebut, terdapat ada melihat 2 ekor anak lembu dan 1 ekor lembu remaja berada di seberang jalan di depan gubuk warga bernama Parmo.
"Parmo, memiliki 3 ekor induk lembu, 1 ekor remaja, dan 2 ekor anak. Jadi, 1 ekor lembu yang menjadi korban dalam kondisi terikat dan hamil (bunting). Parmo mengetahui kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, karena malamnya Parmo pulang ke rumah. Lembu yang mati tersebut, kemudian dikubur sekitar lokasi pukul 17.00 WIB," katanya. | SUMUT NEWS