Tiga Prajurit TNI Tewas dalam Konflik Bersenjata di Papua

Konten Media Partner
7 Maret 2019 23:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
PAPUA, SumutNews.com | Konflik bersenjata kembali terjadi di Papua, tepatnya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga antara TNI dengan pihak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogeya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Kamis 7 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, akibat aksi penyerangan KKB pimpinan Egianus Kogeya itu, menyebabkan tiga prajurit TNI tewas, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
“TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKB yang jenisnya masih penyelidikan. Juga kami berhasil temukan satu mayat yang identitasnya dalam penyelidikan. Tapi diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas. Tapi mayatnya berhasil dibawa kabur teman-temannya,” beber Aidi.
Menurut Aidi, awalnya 25 anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) sedang melaksanakan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu dan baru tiba di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
ADVERTISEMENT
“Tapi sekitar pukul pukul 08.00 WIT, Kamis 7 Maret 2019, 25 anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Gakkum ini tiba-tiba diserang mendadak KKB pimpinan Egianus Kogoya yang jumlahnya 50-70 orang. Mereka bersenjata campuran, standar militer dan senjata tradisional panah tombak. TNI lakukan perlawanan, sehingga berhasil kuasai keadaan dan memukul mundur KKB masuk ke hutan belantara,” jelasnya.
Pukul 15.00 WIT, kata Aidi, dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksanakan evakuasi korban prajurit yang gugur. Tapi sebelum mendarat helikopter itu mendarat, pihaknya kembali mendapatkan serangan dari KKB.
“Kami membalas tembakan, sehingga helikopter berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” katanya.
Pangdam juga mengatakan, TNI akan terus membantu Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua.
ADVERTISEMENT
“Kami tak pernah dan tak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKB. Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, tapi kami tetap berkomitmen melindungi warga Papua dari teror yang dilakukan KKB,” pungkasnya.