news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perjuangan Bambang, Guru Tunggal yang Mengajar 6 Kelas di Riau

27 Mei 2018 16:54 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Irawan, guru SD Negeri 006 Sungai Danai  (Foto:  Muhammad Ainun Najib /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Irawan, guru SD Negeri 006 Sungai Danai (Foto: Muhammad Ainun Najib /kumparan)
ADVERTISEMENT
Suaranya tenggelam di antara keributan anak-anak didik yang berada di ruang sebelah yang sedang menunggu giliran diajar. Dia adalah Bambang Irawan, guru di SD Negeri 006 Desa Sungai Danai, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
ADVERTISEMENT
Bambang menjadi satu satunya guru yang masih bertahan memberikan bekal masa depan kepada anak-anak di SD Negeri 006. Kisahnya menjadi viral di media sosial karena unggahan Muhammad Ainun Najib di akun Instagram pribadinya @najib_mohammed.
Najib, salah seorang warga Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Propinsi Riau, mengisahkan, Bambang sudah mendedikasikan sebagai seorang guru di SD Negeri 006 sejak tahun 2014.
"Iya dia mengajar di SD 006 seorang diri," ujar Najib saat dihubungi kumparan, Minggu (27/5).
SD Negeri 006 Sungai Danai  (Foto:  Muhammad Ainun Najib /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SD Negeri 006 Sungai Danai (Foto: Muhammad Ainun Najib /kumparan)
Sudah 4 tahun Bambang mengajar seorang diri dari kelas 1 SD hingga 6 SD. Najib menuturkan jumlah murid yang kini Bambang ajar berjumlah 26 siswa. Kepada Najib, Bambang mengaku ia merasa kewalahan karena harus mengajar 6 kelas seorang diri.
ADVERTISEMENT
Tak jarang Bambang merasa ingin menyerah mengajar anak-anak didiknya. Sebab tak hanya mengajar, dia juga harus membuat soal, mengisi rapor seorang diri dari kelas 1 hingga kelas 6. Statusnya di sekolah itu Bambang juga menjadi kepala sekolah sekaligus pengajar.
Namun sang istri selalu memberi semangat kepada Bambang untuk terus mengajari anak-anak di sekolah tersebut.
SD Negeri 006 Sungai Danai  (Foto:  Muhammad Ainun Najib /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SD Negeri 006 Sungai Danai (Foto: Muhammad Ainun Najib /kumparan)
Karena hanya mengajar seorang diri, Bambang kerap kali meliburkan muridnya demi mengurusi akreditasi sekolah ke Dinas Pendidikan.
"Mulai dari mengajar enam kelas dalam satu hari yang saya juga masih belum tahu bagaimana caranya, membuat soal ujian, periksa hasil ujian, isi rapor anak-anak, bahkan saat ini beliau sedang mempersiapkan akreditasi sekolah pun sendirian, bagi para pengajar pasti tahu bagaimana ribetnya proses akreditasi," ujar Najib.
SD Negeri 006 Sungai Danai  (Foto:  Muhammad Ainun Najib /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SD Negeri 006 Sungai Danai (Foto: Muhammad Ainun Najib /kumparan)
Sebenarnya Bambang juga telah mengeluhkan permasalahannya ke Dinas Pendidikan, namun hingga saat ini belum mendapat respons. Bambang juga beberapa kali melakukan perekrutan untuk guru honorer, namun sama sekali tidak ada yang mau mendaftar.
ADVERTISEMENT
Najib menyebutkaan dahulu anak Bambang sempat membantu mengajar di sekolah itu, namun kini anaknya tidak lagi mengajar,
"Dulu sih anaknya membantu, tapi sekarang enggak tahu anaknya kemana, saya belum sempat tanya mengenai hal tersebut," tutur Najib.
Menurut Najib, bangunan sekolah SDN 006 Sungai Danai secara kasat mata terlihat baik. Namun jika diperhatikan lebih dekat di dalam ruang kelas, bangunan tersebut cenderung ringkih dan banyak lubang di sana-sini.
Lokasi SD Negeri 006 jauh dari pusat kota. Dari Kabupaten Indragiri Hilir harus menempuh 5 jam perjalanan melalui laut untuk sampai ke sekolah tersebut.