4 Trofi Liga Champions, 3 Klub, 1 Clarence Seedorf

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
1 April 2020 15:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Clarence Seedorf (kiri) saat beskostum Real Madrid. Foto: AFP/JACQUES DEMARTHON
zoom-in-whitePerbesar
Clarence Seedorf (kiri) saat beskostum Real Madrid. Foto: AFP/JACQUES DEMARTHON
ADVERTISEMENT
Selama dunia belum kiamat, haram hukumnya menghapus Clarence Seedorf dari sejarah sepak bola. Dia adalah salah satu figur legendaris Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Prestasi eks gelandang Timnas Belanda itu di turnamen paling bergengsi sejagat Eropa tersebut boleh dibilang tidak kalah dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Kenapa?
Well, Messi memang sudah empat kali memenangi Liga Champions, tetapi dia cuma membela satu klub: Barcelona. Ronaldo? Oh, dia lebih unggul karena telah lima kali mengangkat 'si Kuping Besar' bersama dua klub berbeda.
Bagaimana dengan Seedorf? Yah, walaupun jumlah trofinya kalah dari Ronaldo, tetapi Seedorf memenangi empat final Liga Champions bersama tiga klub berbeda. Variatif.
Pertama, saat membela Ajax Amsterdam. Ernst-Happel-Stadion di Vienna menjadi saksi bisu armada Louis van Gaal menekuk AC Milan dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Patrick Kluivert membuat pasukan Ibu Kota Belanda berpesta di Ibu Kota Austria.
ADVERTISEMENT
Sekadar gambaran, dalam laga yang berlangsung pada 24 Mei 1995 itu, Seedorf berduet dengan Edgar Davids sebagai pivot ganda di lini tengah. Duo kelahiran Paramaribo, Suriname, tersebut sukses membikin Rossoneri besutan Fabio Capello frustrasi.
Meski begitu, Seedorf hanya bermain 53 menit, untuk memberi jalan masuk bagi Nwankwo Kanu. Van Gaal tampaknya bermaksud meningkatkan intensitas serangan dengan menarik gelandang dan memasukkan penyerang.
Akhirnya, serangan mereka berbuah gol Kluivert pada menit 85. Franco Baresi dan kolega tak mampu membikin gol balasan ke gawang Edwin van der Sar, Ajax juara.
Kedua, saat membela Real Madrid. Pada 20 Mei 1998 di Amsterdam Arena, stadion yang pernah menjadi 'rumahnya', Seedorf kembali mengukir prestasi apik.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Davids juga hadir di lapangan dalam laga final tersebut. Bedanya, Seedorf ada di kubu tim asal Ibu Kota Spanyol, sedangkan Davids berada di pihak Juventus asal Turin. Sementara itu, Seedorf satu tim dengan Christian Panucci yang masuk skuat Milan di final 1995.
Seedorf bermain penuh, berduet dengan Christian Karembeu di lini tengah, juga Fernando Redondo selaku gelandang jangkar. Hasilnya, gol tunggal Predrag Mijatovic pada menit 66 mengantar Real Madrid besutan Jupp Heynckes berjaya.
Los Blancos berpesta, Bianconeri pulang dengan kecewa. Seedorf memeluk erat trofi, Davids cuma bisa gigit jari.
Ketiga, kala memperkuat skuat AC Milan. Ya, inilah uniknya sepak bola. Boleh jadi kemarin kamu jadi musuh, lalu di fase karier selanjutnya menjadi sekutu.
ADVERTISEMENT
Old Trafford, 28 Mei 2003. Ruang dan waktu yang menjadi saksi Seedorf memecundangi Juventus di final Liga Champions untuk kali kedua. Bersama Alessandro Costacurta dan Paolo Maldini yang delapan tahun sebelumnya menjadi lawan, Seedorf mengangkat 'si Kuping Besar'.
Memang, Seedorf gagal menjadi eksekutor yang baik di babak adu penalti. Namun beruntunglah, Nelson Dida dan eksekutor lainnya mampu menjalankan perannya dengan apik.
Terakhir, juga bersama Milan. Seedorf berada dalam skuat Carlo Ancelotti yang sukses menuntaskan misi balas dendam kepada Liverpool.
Sebelumnya, The Reds mengalahkan Milan dalam final Istanbul 2005 yang sensasional. Dua tahun kemudian, di Stadion Olympic, Athena, giliran Milan yang kembali mengangkat trofi juara.
Clarence Seedorf saat beskostum AC Milan. Foto: AFP/OLIVIER MORIN
Sekadar informasi, skuat Milan 2003 dan 2007 tak jauh berbeda. Yang paling mencolok adalah ketiadaan Andriy Shevchenko di final yang terakhir, tetapi asih ada Maldini, Costacurta, Gennaro Gattuso, Dida, Andrea Pirlo, hingga Filippo Inzaghi.
ADVERTISEMENT
Nama yang disebut terakhir mencetak gol pada final 2007, tetapi ada juga dalam skuat Milan di final 2003. Tadinya, Inzaghi ada di skuat Juventus dalam final 1998. Lawan jadi kawan.
Hari ini, 1 April 2020, Seedorf berulang tahun yang ke-44. Empat trofi Liga Champions, tiga klub berbeda, satu nama legenda. Dialah Clarence Seedorf.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.