news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bagi Quique Setien, Luis Aragones Adalah Guru Terbaiknya

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2020 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Quique Setien, pelatih anyar Barcelona. Foto: REUTERS/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Quique Setien, pelatih anyar Barcelona. Foto: REUTERS/Albert Gea
ADVERTISEMENT
Quique Setien boleh jadi mengaku kagum dengan permainan Barcelona era kepelatihan Johan Cruyff. Hingga akhirnya, Setien berkesempatan berada di posisi yang pernah diisi Cruyff: Pelatih kepala Barcelona.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi eks pelatih Real Betis itu, sosok pelatih yang paling dikaguminya adalah Luis Aragones. Kenapa?
Sebelumnya, kalian perlu tahu dulu, nih. Setien dulunya seorang pesepak bola profesional. Sosok yang kini berusia 61 tahun itu aktif mengolah si kulit bundar selama 1977-1996.
Posisinya gelandang tengah dan pernah bermain untuk sejumlah klub Spanyol, sebut saja Racing Santanter yang menjadi klub kota kelahirannya, Atletico Madrid, Logrones, dan Levante. Selama 19 tahun kariernya, dia cuma sekali merasakan juara. Namun, bukan berarti dia tak mendapat pelajaran berharga.
"Selama berkarier sebagai pemain, saya memiliki 14 manajer. Memang benar, bersama banyak orang, Anda belajar apa yang tidak boleh dilakukan sebagai pelatih. Akan tetapi, saya selalu sangat menghormati peran manajer. Ini penting untuk klub mana pun," kata Setien pada 2019 kepada The Coaches Voice.
ADVERTISEMENT
Dari belasan manajer itu, sosok Luis Aragones adalah yang paling membekas di benak Setien. Pria yang di kemudian hari mempersembahkan trofi Piala Eropa untuk Timnas Spanyol tersebut adalah inspirasi bagi Setien.
"Di antara semuanya, Luis Aragones meninggalkan kesan yang abadi dalam diri saya. Dia membuat saya melihat sesuatu secara berbeda. [Memacu saya] untuk benar-benar bersaing," ujarnya.
Luis Aragones Foto: AFP/SAYGIN SERDAROGLU
Keduanya pernah bekerja sama saat masih di Atletico Madrid. Sekadar catatan, Aragones memang sosok yang amat lekat dengan citra El Atleti.
Sewaktu masih menjadi pemain, Aragones pernah membela Atletico selama 1964-1974, lalu pensiun di sana. Pria kelahiran 28 Juli 1938 itu pernah membesut Atletico dalam beberapa kesempatan berbeda: 1974-1980, 1982-1987, 1991-1993, dan 2001-2003.
Setien sendiri dulu membela Atletico selama 1985-1988. Pada masa itulah, Setien merasakan arahan 'tangan dingin' Aragones.
ADVERTISEMENT
"Dia menyuntikkan kepada saya sebuah agresi yang tidak saya miliki setelah delapan tahun di [Racing] Santander, di mana saya merasa agak terlalu nyaman," kenangnya.
Luis Aragones Foto: AFP/VALERY HACHE
"Bagi sebagian besar manajer yang pernah membesut tim saya, rasanya sudah cukup jika saya mencetak beberapa gol dan membuat beberapa umpan," lanjutnya.
Setien tampak tak pernah dituntut lebih selama membela Racing Santander (1977-1985). Itu membikinnya terjebak dalam comfort zone. Asal sudah bikin gol dan menciptakan umpan yang bagus, ya, sudah. Namun, kalau sama Aragones, enggak bisa begitu doang.
"Namun, ketika Anda pergi ke Atletico Madrid [era Luis Aragones], Anda menyadari bahwa enggak bisa begitu doang. Anda harus berbuat lebih banyak. Untuk berada di level elite, Anda harus bekerja lebih keras," tutur Setien.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, didikan Aragones itu bisa membentuk Setien menjadi pribadi yang sekarang ini. Quique Setien bahkan mampu menggapai impiannya menjadi bagian dari Barcelona. Toh, enggak sembarang orang bisa membesut Lionel Messi dan kolega.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.