Curhat Gareth Bale: Cemoohan dari Fan Real Madrid hingga Tekanan Mencetak Gol

Aksi Gareth Bale di El Clasico 2019. Foto: Reuters/Sergio Perez

Masih ingat dengan aksi Gareth Bale berpose dengan bendera Wales yang ditambahi tulisan 'Wales. Golf. Madrid. In that Order'? Buat kalian yang lupa, ketahuilah, aksi itu membikin para penggemar Real Madrid berang.

Mereka tidak terima klub kesayangan mereka dikerdilkan oleh Bale lewat aksinya tersebut. Akibatnya, Bale--yang sebelum insiden itu sudah kerap dicemooh suporter Madrid--kian dirundung oleh para suporter Los Blancos di stadion.

"Kami mendapat banyak tekanan di setiap laga. Kau benar-benar diawasi jika tak bermain bagus," kata Bale di podcast The Eric Anders Lang Show, dilansir Sky Sports.

"80.000 orang di stadion menyiuliku (mencemooh) karena aku tak bermain bagus. Aku sudah beberapa kali merasakannya. Itu tak baik dan juga tak membuat kepercayaan dirimu tumbuh," lanjutnya.

Well, suporter Madrid memang punya cara tersendiri untuk mengkritik pemainnya. Mereka punya budaya sendiri, berbeda dengan fan klub-klub Premier League, atau mungkin penggemar klub La Liga lainnya.

Untuk sebagian pemain, metode itu mungkin berhasil membikin mereka termotivasi. Namun, belum tentu efektif bagi sebagian pemain lain dan Bale adalah tipe pemain yang tak senang 'didukung' dengan cara seperti itu.

Gareth Bale di laga kontra Valencia, Senin (16/12/2019) dini hari WIB. Foto: REUTERS/Susana Vera

"Jika sedang kesulitan di lapangan, kau boleh jadi berharap para fan akan mendukungmu dan membantumu agar lebih baik karena itu akan membuat mereka bahagia," terang winger 30 tahun itu.

"Namun sepertinya, mereka (fan Real Madrid) melakukan hal sebaliknya. Mereka bersiul padamu, sehingga kamu merasa lebih buruk dan kehilangan kepercayaan diri. Jadinya, permainanmu semakin jelek dan mereka tambah kesal," lanjutnya.

Jadi, itukah alasan inkonsistensi performa Bale di Real Madrid selama ini? Entahlah.

Namun yang pasti, bahkan setelah Bale mencetak gol salto di final Liga Champions 2019, hubungannya dengan suporter Madrid tak bisa semesra kala waktu awal-awal dirinya merapat ke Santiago Bernabeu pada 2013.

Gareth Bale menjebol gawang Barcelona di final Copa del Rey 2013/14. Pada musim ini, Bale begitu prima dan apik performanya. Foto: DANI POZO / AFP

"Dalam sepak bola, kau mungkin tetap bisa bermain bagus, meski tak mencetak gol di lama laga [beruntun]. Namun kemudian, semua orang malah bilang performamu lagi jeblok," kata si eks pemain Tottenham Hotspur.

Apa yang dikatakan Bale ada benarnya, sih, tetapi, hmm...

Begini, memang betul, seorang pemain tak serta merta pantas dibilang lagi jelek hanya dia tak bikin gol atau assist saat berlaga. Ada hal-hal yang tak bisa dijelaskan hanya dari statistik dan aksi-aksi 'wow'.

Aksi salto Bale di final Liga Champions. Foto: REUTERS/Phil Noble TPX IMAGES OF THE DAY

Namun di sisi lain, Bale juga harus sadar. Dia pemain yang diboyong Real Madrid dengan mahar mencapai 100 juta euro, mengalahkan rekor transfer Cristiano Ronaldo sebelumnya, sehingga tak heran harapan dan tekanan padanya begitu besar.

Lagipula, Bale itu kan winger. Jadi, mbok ya, jangan irit-irit amatlah untuk urusan mencetak gol atau assist.

Selain itu, ada faktor lain yang membikin fan Madrid juga kesal padanya, yakni kabar yang menyebut Bale sulit fasih berbahasa Spanyol. Kesannya, "Niat, enggak, sih, main di Madrid?".

Jadi, mungkin tak ada yang paling benar dan paling salah di dalam hubungan panas antara fan Real Madrid dan Gareth Bale ini.

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.