Dortmund 3-2 Inter: 'Luka' Lukaku dan Bukti Cinta The Yellow Wall
Konten dari Pengguna
6 November 2019 9:00 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sepak bola, ada semacam peraturan tak tertulis: Pantang jemawa sebelum peluit panjang dibunyikan.
ADVERTISEMENT
Dan tampaknya, hal ini enggak dimengerti oleh Romelu Lukaku . Dalam laga Borussia Dortmund kontra klub yang dibelanya, Inter Milan , pada matchday 4 Liga Champions , Rabu (6/11/2019) dini hari WIB, kejemawaan Lukaku di awal laga berubah jadi petaka.
Ketika kompatriotnya asal Argentina, Lautaro Martinez , mencetak gol cepat di menit lima, Lukaku berselebrasi dengan menempelkan jari telunjuk kanannya di bibir. Mengisyaratkan agar puluhan ribu suporter tuan rumah yang memadati Wesfallen diam.
Penyerang asal Belgia itu tampaknya sudah jemawa duluan. Seolah ia dan timnya bakal mampu membuat Westfallen sepi bak kuburan.
Apalagi, pada menit 40, Inter sukses menambah keunggulan lewat gol Matias Vecino. Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-2 untuk keunggulan La Beneamata atas Der BVB.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan Westfallen namanya kalau sepi tak bersuara. Ketahuilah, stadion berkapasitas 80.000 penonton itu adalah tempat yang lebih bergemuruh dibandingkan panggung orkestra.
Hanya karena Julian Brandt dan kolega sedang tertinggal, bukan berarti para suporter, terutama yang berada di tribune The Yellow Wall, mendadak diam begitu saja. Justru, para suporter Dortmund jadi lebih berisik demi menyuntikkan semangat kepada para penggawa klub kesayangan mereka.
Hubungan antara Dortmund dengan suporternya amat erat. Lebih mesra dari romansa cinta sepasang kekasih. Utuh terjaga (mungkin) hingga kiamat. Tetap membara meski dalam lirih.
Dan terbukti, dukungan tulus para suporter tuan rumah berbuah manis di babak kedua. Dortmund yang bermain lebih sabar dalam membangun serangan dari sektor sayap, sukses mencetak tiga gol balasan.
ADVERTISEMENT
Dua gol disumbangkan bek kanan asal Maroko, Achraf Hakimi ; dan satu gol lagi dicetak Julian Brandt. Skor akhir 3-2 untuk kemenangan Dortmund. Tim tamu yang semula jemawa, jatuh ke dalam lubang petaka. Sebuah epic comeback.
Sementara itu, Lukaku tampak menciptakan 'lukanya' sendiri. Sebetulnya, eks pengabdi 'Setan Merah' ini bisa dibilang kurang ajar dalam laga semalam.
Kenapa?
Pertama, saat berselebrasi di momen gol Martinez, sebenarnya Lukaku enggak berkontribusi besar, lho. Gol itu 'kan buah kerja keras solo Martinez.
Penyerang asal Argentina itu mengiris pertahanan Dortmund dari sisi kanan, hingga mampu menaklukkan empat pemain sekaligus --tiga orang bek dan satu kiper. Tapi kenapa jadi Lukaku yang songong?
Kedua, Lukaku juga tak sekalipun mampu mencatatkan tembakan akurat dari dua kali percobaannya dalam laga ini. Peluang terbaiknya adalah ketika tendangannya membentur tiang gawang Dortmund.
ADVERTISEMENT
Nah, 'kan. Jumlah gol, asis, dan tembakan akurat Lukaku dalam laga ini adalah nol. Sementara untuk jemawanya, ia layak diberi nilai 100. Selamat.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Baca syarat dan ketentuannya di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.