Fisika di Balik Gol 'Ajaib' Mohamed Salah

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2019 7:40 WIB
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mohamed Salah, penggawa Liverpool. Foto: REUTERS/Toby Melville
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah, penggawa Liverpool. Foto: REUTERS/Toby Melville
ADVERTISEMENT
Sudah terlalu banyak misteri dunia yang belum terungkap. Ibaratnya, jika ada 1.000 misteri di dunia yang fana ini, maka Mohamed Salah baru saja menggenapinya jadi 1.001.
ADVERTISEMENT
'Misteri' yang dimaksud adalah gol 'ajaibnya' ke gawang Red Bull Salzburg di pekan keenam fase grup Liga Champions 2019/20, Rabu (11/12/2019) dini hari WIB. Berkat gol itu, Liverpool memastikan diri menang 2-0 dan melaju ke babak 16 besar.
Hal yang bikin banyak orang berdecak kagum hingga geleng-geleng kepala adalah karena gol itu dilesakkan oleh sang penyerang asal Mesir dari posisi yang tak menguntungkan. Bukan sudut ideal bagi manusia biasa untuk mencetak gol.
Diario AS sampai harus mengulas gol itu dari sisi fisika. Menurut media asal Spanyol itu, jarak antara sang penyerang Mesir dengan garis gawang adalah sekitar 5-6 yards (1 yard = 0,9144 meter).
Sementara itu, jarak antara Salah dengan tiang terdekat adalah 19 yards dan 26 yards dengan tiang terjauh. Dari angka-angka itu, Diario AS menilai bahwa Salah memiliki sudut target sekitar 4,3 derajat.
ADVERTISEMENT
Artinya, lebar area yang dia punya untuk menceploskan bola itu ke gawang adalah 1,3 meter, dengan catatan jarak antara tiang terdekat dan titik terluar area penalti adalah 18 yards.
Tangkapan layar video YouTube soal kalkulasi jarak gol Salah. Foto: Youtube/Sky Sports Austria
Sudut dan jarak itu disebut sama dengan saat Marco van Basten mencetak gol ke gawang Uni Soviet pada final Piala Eropa 1988. Itu menjadi salah satu gol paling bersejarah di turnamen empat tahunan tersebut.
Khusus untuk Salah, apresiasi lain yang perlu disematkan padanya adalah dia mengawali gol itu dengan melakukan sprint penuh, lalu melambat sedikt sebelum menendang bola. Belum lagi, ada pressing dari kiper Salzburg, Cican Stankovic, dan bek tengah Jerome Onguene.
Bahkan, Juergen Klopp sampai kehabisan kata-kata untuk menjelaskan soal gol itu. "Bagaimana saya menjelaskannya? Syukurlah saya tidak harus!" ujar sang pelatih Liverpool.
ADVERTISEMENT
Dan ternyata, ini bukan kali pertama Salah membikin gol 'ajaib'. Saat masih membela AS Roma dulu, Salah juga pernah melakukannya.
Gol itu dicetaknya ke gawang Palermo dalam laga Serie A pada 21 Februari 2016. Ya, tampaknya Salah memang punya bakat untuk urusan membikin gol semacam ini.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.