Geliat Ansu Fati Sejak Usia Belia

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
1 November 2019 19:00 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ansu Fati kembali memberi bukti. Foto: Reuters/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Ansu Fati kembali memberi bukti. Foto: Reuters/Albert Gea
ADVERTISEMENT
Apa yang sedang kamu kerjakan ketika usiamu 17 tahun? Jawabannya bisa beragam.
ADVERTISEMENT
Mungkin itu adalah masa di mana kamu ‘menembak’ pacar pertamamu. Atau mungkin juga itu adalah usia saat kamu ‘belajar’ merokok untuk pertama kali. Hayo ngaku.
Atau bisa jadi, 17 tahun adalah usia di mana kamu sedang bosan-bosannya belajar, pengin cepat lulus SMA, kuliah, lalu kerja dan punya penghasilan sendiri, sehingga bisa beli apa pun yang kamu mau. Hingga akhirnya kamu menyadari bahwa adulthood is a trap, tak seindah masa berseragam putih abu-abu.
Well, mari lupakan nostalgia itu sejenak. Lihatlah Ansu Fati. Saat usianya yang belum genap 17 tahun saja, bahkan ia sudah mampu membuat pencapaian yang belum tentu semua orang bisa melakukannya.
Di usia 16 tahun 298 hari, Fati sudah berkesempatan membela tim senior FC Barcelona. Iya, Barcelona yang itu, yang markasnya di Camp Nou, yang lima kali juara Liga Champions, yang pernah dua kali treble winner.
ADVERTISEMENT
Debutnya itu terjadi dalam laga melawan Barcelona kontra Real Betis di Camp Nou, 25 Agustus 2019. Fati masuk di menit 78 menggantikan Carles Perez.
Ansu Fati berusaha melewati pemain Betis, Alfonso Pedraza. Foto: AFP/Josep Lago
Hal ini membuat namanya tercatat sebagai pemain termuda kedua yang debut bersama klub Katalan itu. Usianya hanya 18 hari lebih tua dari Vicenç Martínez yang debut bersama Barcelona pada tahun 1941.
Enam hari berselang, Fati kembali turun laga, kali ini melawan Osasuna, bahkan mencetak satu gol lewat sundulan kepala. Tak pelak, pada usia 16 tahun dan 304 hari, ia tercatat sebagai pencetak gol termuda Barcelona sekaligus pencetak gol termuda ketiga dalam sejarah La Liga.
Pada 14 September 2019, dalam laga kontra Valencia, Fati kembali dipercaya oleh Ernesto Valverde. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan merasakan pengalaman pertamanya menjadi starter di hadapan ribuan suporter yang memadati Camp Nou.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan itu tak disia-siakannya dengan mencetak satu gol dan satu asis. Pencapaian ini membuat Fati menjadi pemain termuda dalam sejarah La Liga yang mencetak gol dan asis dalam satu laga yang sama, tepatnya pada usia 16 tahun dan 318 hari.
Penyerang sayap muda Barcelona, Ansu Fati, berduel dengan bek sayap Borussia Dortmund, Achraf Hakimi. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Kemudian, dalam laga kontra Dortmund di Liga Champions pada 17 September 2019, Fati yang berusia 16 tahun 321 hari masuk lapangan menggantikan Lionel Messi pada menit 59. Bayangkan, di usia yang masih sebelia itu, Fati sudah berkesempatan merasakan atmosfer Liga Champions.
Tidak semua orang berkesempatan bermain di kompetisi paling bergengsi Benua Eropa itu. Harry Maguire dan Nicolas Pepe saja belum pernah, apalagi Gianluigi Donnarumma.
Fati lantas tercatat sebagai pemain termuda yang tampil untuk Barcelona di Liga Champions, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Bojan Krkić (17 tahun 22 hari); sekaligus menjadi pemain termuda ketiga yang debut di Liga Champions. Sayang, dalam laga yang berakhir 0-0 itu, Fati belum sempat cetak gol.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik segala pencapaiannya sekarang dan prediksi banyak orang terhadap masa depan kariernya, Fati menyimpan cerita sedih sebelum bergabung di La Masia pada tahun 2012 silam.
Sebelum ke La Masia, Fati menimba ilmu di akademi Sevilla sejak tahun 2010. Meski saat itu usianya masih 8 tahun, tetapi bakat sepak bolanya sudah tercium oleh dua klub besar La Liga: Barcelona dan Real Madrid.
Ya, Real Madrid sempat mengincar Fati. Bukan hal yang mengejutkan harusnya, karena Madrid dan Barcelona tak hanya sibuk berebut gelar, tetapi juga biasa saling berebut talenta.
Ayah Fati, Bori, mengaku Real Madrid memberikan penawaran yang lebih menarik, uang yang lebih besar, daripada Barcelona. Namun, Barcelona selangkah lebih maju daripada Madrid.
ADVERTISEMENT
'El Barca' mengutus perwakilannya, Alberto Puig, untuk datang langsung ke rumah Fati dan membujuknya untuk bergabung dengan Barcelona. Fati dan keluarganya pun luluh.
Memang, ya. Yang cuma jago gombal doang bakal selalu kalah sama yang berani ‘ngelamar’ langsung di hadapan orang tua.
Masalahnya, usai mengetahui hal itu, pihak Sevilla meradang. Direktur Sepak Bola Sevilla, Monchi, bahkan sampai berkata, “berape banyak sih, duit, yang dikasih Barcelona itu?”
Alhasil, Fati sempat ‘diasingkan’, tidak dilibatkan dalam kejuaraan dan laga tim muda Sevilla mana pun. Setidaknya, itu selama setahun.
Namun kini, segala kegusaran Fati telah sirna. Ia siap menatap masa depan yang cerah bersama 'El Barca'. Per 31 Oktober 2019, dia sudah resmi berusia 17 tahun.
ADVERTISEMENT
Pesan buat Fati: Nikmatilah sepak bola detik demi detiknya. Berpikir dewasa boleh, harus malah, tetapi tetap nikmatilah masa remaja. Ingat, adulthood is a trap.
-------
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Baca syarat dan ketentuannya di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.