Juergen Klopp dan Pep Guardiola

Guendogan si Pria Beruntung: Pernah Dilatih Juergen Klopp dan Pep Guardiola

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
13 Februari 2020 11:37 WIB
comment
82
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilkay Guendogan. Foto: Reuters/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Ilkay Guendogan. Foto: Reuters/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Para pesepak bola profesional mungkin boleh iri setengah mampus kepada Ilkay Guendogan. Pasalnya, Guendogan beruntung pernah bisa bekerja dengan dua pelatih top Eropa: Juergen Klopp dan Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Ya, bisa merasakan tangan dingin dua 'guru besar' sepak bola itu tentu menjadi kemujuran dan kebanggaan tersendiri. Siapa coba yang tak iri?
Klopp merekrut Guendogan ke Borussia Dortmund pada Mei 2011, lalu bekerja bareng hingga Klopp hengkang pada Juni 2015. Gelandang 29 tahun itu lalu diboyong Guardiola ke Manchester City pada Juni 2016, dan mereka masih bekerja sama sampai sekarang.
"Mereka adalah dua pelatih terbaik di dunia. Suatu keistimewaan bagiku untuk bisa dilatih oleh keduanya," kata Guendogan kepada Fantasy PL, dilansir Goal International.
"Aku pikir ada banyak pesepak bola yang iri padaku karena mereka tidak memiliki kesempatan itu (pernah dilatih Klopp dan Guardiola)," lanjutnya.
Lantas, siapa, dong, di antara keduanya yang terbaik menurut versi Guendogan?
ADVERTISEMENT
"Keduanya memiliki tempat di hatiku. Keduanya telah mengajariku banyak hal dan merupakan bagian dari kesuksesanku," akunya.
Hmm... Terdengar seperti jawaban cari aman, ya. Namun, ah, sudahlah. Siapa, sih, yang menyangkal bahwa mereka adalah pelatih top? Jadi, wajar kalau keduanya bisa memberi 'ilmu bermanfaat' untuk Guendogan.
Juergen Klopp dan Pep Guardiola memberikan instruksi. Foto: REUTERS/David Klein
Ada cerita menarik di balik keputusan pemain yang membela Timnas Jerman itu bergabung dengan The Citizens. Dengar-dengar, Guendogan sempat ditawari bergabung dengan The Reds besutan Klopp, tetapi Guendogan sendiri menolaknya. Kenapa?
"Aku percaya pada tantangan hidup dan aku selalu mencoba untuk menantang diriku sendiri," kata pria kelahiran Gelsenkirchen itu.
"Jika tidak keluar dari zona nyaman, aku tidak akan pernah berubah dan tidak pernah berkembang. Aku memiliki empat tahun yang hebat bersama Juergen dan aku menyukainya sebagai pribadi dan sebagai pelatih. Namun, aku merasa perlu sesuatu yang baru," sambungnya.
Guendogan mencetak gol ke gawang Spurs. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Oke, intinya, Guendogan ingin mengambil tantangan baru untuk menjadi lebih baik. Memang, butuh nyali untuk keluar dari zona nyaman.
ADVERTISEMENT
"Aku ingin meninggalkan 'Dortmund' di Dortmund dan tidak berpikir untuk menghabiskan waktu bersama Jurgen ketika memilih klub baru. Itu sebagian alasan bagiku untuk tidak bergabung ke Liverpool," jelasnya.
Oke, apa pun yang terjadi di Dortmund, tetap di Dortmund. Maksudnya adalah memori ketika dia masih bekerja sama dengan Klopp. Kala itu, mereka memenangkan tiga trofi: Bundesliga, DFB-Pokal, dan DFL-Supercup.
Kini, Guendogan tampaknya masih menikmati kariernya di Manchester City di bawah asuhan Guardiola. Mereka sejauh ini sudah merengkuh dua trofi Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga Inggris, dan dua Community Shield.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten