Jangan Nilai Inaki Williams Hanya dari Fisiknya

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
19 November 2019 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerang Athletic Bilbao, Inaki Williams. Foto: Reuters/Vincent West
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Athletic Bilbao, Inaki Williams. Foto: Reuters/Vincent West
ADVERTISEMENT
Hanya karena kamu tidak punya fisik yang sama dengan mayoritas orang-orang di sekitarmu, bukan berarti mereka berhak menganggapmu asing, apalagi mengucilkan. Dan hal ini tampaknya dipahami betul oleh Inaki Williams.
ADVERTISEMENT
Orang tuanya adalah pengungsi dari Afrika. Jelas, secara fisik, dia tampak sangat berbeda dengan kebanyakan rekan-rekan setimnya di Athletic Bilbao. Namun, di dalam benaknya, Williams merasa sebagai orang Basque.
Bagaimana, enggak? Lha wong dia lahirnya di Barakaldo, yang masuk dalam wilayah Bilbao Raya di Provinsi Biscay, Basque Country, Spanyol. Meski begitu, pria kelahiran 15 Juni 1994 ini tak lantas lupa asal-usul.
"Saya lahir di sini (Basque Country), saya sudah di sini 20 tahun, tetapi asal-usul dan silsilah tidak (saya) lupakan. Orang tua saya lahir di Liberia dan saya merasa bahwa seluruh keluarga saya ada di sana. Sebagian dari saya juga orang Afrika," ujarnya dilansir LaLiga.com.
Inaki Williams saat merayakan gol ke gawang Sevilla. (Foto: Twitter Atheltic Club)
Ayah Williams adalah orang Ghana dan ibunya berasal dari Liberia. Keduanya bertemu di sebuah kamp pengungsian di Accra, Ghana. Banyak orang Liberia yang kabur ke sana karena di negeri mereka sedang berkecamuk perang saudara.
ADVERTISEMENT
Nasib lalu membawa keduanya ke Barakaldo pada tahun 1994. Di sana, keduanya hidup dari hasil berkebun dan bertani. Di sana pulalah, Inaki Williams dilahirkan.
Mereka tinggal di Barakaldo selama beberapa bulan, kemudian pindah ke Navarra. Nama 'Williams' terinspirasi dari nama pendeta lokal yang membantu orang tuanya untuk menetap di Bilbao.
“Orang tua saya cukup beruntung bertemu orang-orang baik yang membantu mereka dan itulah sebabnya saya dapat hidup seperti sekarang. Jika orang tua saya tak bertemu orang-orang (baik) ini saya akan dilahirkan di Afrika atau saya tidak akan lahir sama sekali," kisahnya kepada Reuters.
Menjalani hidup sebagai anak yang berasal dari keluarga pengungsi jelas tidak mudah. Dulu, Williams dan keluarga hidup pas-pasan.
ADVERTISEMENT
"Orang tua saya harus bekerja untuk semuanya dan mereka menanamkan pola pikir itu ke saya," kata Williams.
Ketika krisis ekonomi melanda Spanyol, ayah Williams pindah ke London untuk mencari pekerjaan, meninggalkannya beserta ibu dan adiknya, Nicolas, yang delapan tahun lebih muda, yang kini bermain untuk tim junior Bilbao.
"Ayah kami hanya bisa kembali selama beberapa hari per tahun. Saya menjadi figur ayah bagi adik saya, saya harus mendandaninya, membawanya ke sekolah, membantunya belajar, tapi itulah yang membuat saya kuat," kata Williams.
Namun kini, perekonomian keluarganya sudah stabil. Itu semenjak dia menjadi salah satu pilar andalan Bilbao.
“Terima kasih kepada Tuhan sekarang saya memiliki kehidupan yang nyaman. Orang tua saya tidak perlu bekerja, sekarang saya bisa memberi mereka segala yang tidak kita miliki," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Williams baru bergabung dengan akademi Athletic Bilbao sejak 2012, dan tak butuh waktu lama baginya untuk mengisi skuat tim utama. Debutnya bersama tim utama di La Liga adalah pada 6 Desember 2014. Tak sekadar debut, dia bahkan jadi starter di posisi penyerang.
Williams tampil selama 45 menit babak pertama, lalu digantikan Andoni Iraola. Sayang, di laga itu, Los Leones kalah 0-1 dari tamunya, Cordoba. Tercatat, dia adalah pemain berkulit hitam pertama yang bermain untuk Bilbao.
19 Februari 2015, Williams resmi mencatatkan diri sebagai pemain berkulit hitam pertama yang mencetak gol untuk Bilbao. Dia mencetak satu gol saat Bilbao ditahan imbang Torino di babak 32 besar Liga Europa.
"Saya merasa sangat bangga menjadi (orang) berkulit hitam, menjadi orang Basque, dan bermain untuk Athletic (Bilbao). Klub ini memberi saya segalanya dan saya mencoba memberi mereka yang terbaik dari diri saya," ungkap Williams.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tetap saja ada orang-orang mendiskriminasinya. Alasannya satu: Karena dia keturunan Afrika.
“Beberapa orang bebal berpikir bahwa menjadi kulit hitam artinya Anda harus dilahirkan di Afrika. Tidak. Saya lahir di sini, saya merasa Basque, sama seperti rekan satu tim saya,” ujar pemain yang memilih membela Timnas Spanyol ini.
Lima musim telah berlalu, pemain yang juga bisa bermain di sayap kiri dan kanan ini telah mencatatkan 51 gol dan 28 asis dari 217 laga lintas kompetisi. Karena performanya yang apik, pada 12 Agustus 2019, Bilbao mengumumkan kontrak Williams diperpanjang hingga 9 tahun ke depan.
Well, kata siapa nasionalisme harus didasarkan pada penampilan fisik yang serupa dengan kebanyakan orang yang mendiami suatu wilayah? Ini lebih kepada rasa kepemilikan. Dan Williams tahu betul soal itu.
ADVERTISEMENT
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.