Malcolm Macdonald kala membela Newcastle United

Kata Legenda: Jika Rezim Klub Berganti, Kebesaran Newcastle United Bisa Kembali

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
20 April 2020 16:24 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Malcolm Macdonald kala membela Newcastle United Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Malcolm Macdonald kala membela Newcastle United Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Kabar pergantian kepemilikan Newcastle United kembali menguat. Menurut Sky Sports, Mike Ashley akan menjual kepemilikannya di Newcastle kepada sebuah firma bernama PCP Capital Partners milik pengusaha bernama Amanda Staveley.
ADVERTISEMENT
Dalam usahanya kali ini, pengusaha asal Inggris itu berpartner dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dari Kerajaan Arab Saudi. Ada yang pro, tetapi ada juga yang kontra dengan rencana pergantian kepemilikan Newcastle ini.
Salah satu tokoh yang pro adalah Malcolm Macdonald, sosok yang tak lain adalah penyerang legendaris The Magpies. Sebab menurutnya, Newcastle tak akan bisa membuat lompatan besar selama masih dipegang Ashley.
"Selama bertahun-tahun, saya selalu menyukai cara tradisional fan Newcastle memandang sesuatu dengan begitu banyak harapan dan keyakinan. Namun, di bawah kepemilikan Mike Ashley, saya benar-benar merasa, untuk pertama kalinya, banyak harapan dan keyakinan yang sirna," ujarnya, dilansir The Guardian.
Pemilik Newcastle United, Mike Ashley. Foto: CHRIS J RATCLIFFE / AFP
Lebih lanjut, pria 70 tahun itu meyakini bahwa Newcastle United bakal diurus lebih baik di tangan pemilik baru. Macdonald tampak tak terlalu memusingkan isu HAM di Arab Saudi yang membikin sejumlah pihak kontra akan pergantian rezim klub ini.
ADVERTISEMENT
"Ada kekhawatiran tentang rezim di Arab Saudi, tetapi kehidupan di sana tentu sangat berbeda dengan di Eropa. [Pihak] Saudi bekerja sama dengan Reuben Brothers dan Amanda Staveley, sehingga [pengisi] dewan klub akan seimbang. Pada akhirnya, bisnis adalah bisnis," terangnya.
Reuben Brothers yang dimaksudnya adalah kakak beradik David dan Simon Reuben yang juga merupakan pengusaha asal Inggris. Jadi, boleh dibilang, rezim baru Newcastle United bakal menjadi kolaborasi antara cuan Inggris dan Arab Saudi.
Mohammed bin Salman. Foto: Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Jadi, alih-alih situasi bakal memburuk, sosok yang membela The Toon Army selama 1971-1976 itu malah meyakini sebaliknya. Boleh jadi, hubungan antara klub dan fan bakal kian harmonis.
"Saya tidak berpikir itu (masalah HAM di Arab Saudi) akan menjadi masalah besar bagi para fan Newcastle. Saya pernah mendengar bahwa Reuben Brothers sangat menantikan ini," katanya.
ADVERTISEMENT
"Mereka memiliki banyak kepentingan properti di sini, termasuk pacuan kuda Taman Gosforth, mereka memahami kota dan tahu apa yang mereka hadapi. Sepertinya, komunikasi antara pendukung dan klub akan meningkat secara dramatis," lanjutnya.
Logo Newcastle United. Foto: Shutter Stock
Hal yang paling dinantikan Macdonald adalah kembalinya kebesaran Newcastle. Dia yakin, jika kepemilikan berganti, klub yang berbasis di Tyne and Wear itu bakal disegani lagi di kancah sepak bola Inggris.
"Ini pertanda sangat baik untuk para suporter dan semua orang yang bekerja di klub. Saya yakin para pemain akan melihatnya sebagai kabar baik. Ini adalah kesempatan bagi Newcastle untuk menjadi klub besar yang serius lagi," pungkasnya.
Well, entah 'kebesaran' macam apa dan kapan yang dimaksudnya itu. Sebab, meski bisa membuat 95 gol dari 187 laga membela Newcastle di Liga Inggris, tetapi Malcolm Macdonald tak pernah benar-benar sanggup membawa Newcastle jadi juara.
ADVERTISEMENT
Begitu pun di ajang lain. Mustahil menemukan foto Macdonald mengangkat trofi kompetisi bergengsi apa pun dalam balutan Newcastle United.
Malcolm Macdonald kala membela Newcastle United Foto: Getty Images
Pada era 1990-an pun, Newcastle United cuma sekadar tim penantang juara kompetisi domestik, tetapi gelar juaranya sendiri ora pernah benar-benar bisa digamit. Kevin Keegan, eks pelatih Newcastle, menyebut Mike Ashley sebagai biang keladi buruknya prestasi klub.
Kembali soal kejayaan, Newcastle pernah menjadi klub pendulang trofi juara pada...... awal abad ke-20. Mereka menjuarai Liga Inggris 1904/05, 1906/07, dan 1908/09; juga Piala FA 1909/10; serta Charity Shield 1909 dan Sheriff of London Charity Shield 1906/07.
Mereka juga pernah menggamit masing-masing satu trofi Liga Inggris dan Piala FA pada era 1920-an. Setelah itu, mereka juga pernah mengoleksi tiga trofi Piala FA pada tahun 1950-an.
ADVERTISEMENT
Jadi, kalau Macdonald bilang Newcastle United bisa kembali menjadi klub besar di bawah rezim baru, apakah kebesaran yang tadi kami sebutkan yang dimaksudnya?
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten