Carlo Ancelotti (C)

Kerendahan Hati Carlo Ancelotti, Panggilan 'Mister', dan Legenda William Garbutt

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
26 Maret 2020 11:48 WIB
comment
130
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carlo Ancelotti, pelatih Everton. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Carlo Ancelotti, pelatih Everton. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Ketika sedang mengobrol via phone call dengan seorang fan Everton, Carlo Ancelotti merasa agak terganggu. Bukan karena sinyalnya putus-putus, melainkan karena fan bernama Mark itu beberapa kali memanggilnya 'Mister (Tuan) Ancelotti'.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Ancelotti menegurnya dengan berkata, "Aku bukan 'Mister', aku Carlo dan hanya itu!"
“Biasanya di Italia, 'Mister' adalah untuk orang yang sangat penting, saya tidak begitu penting! Saya hanya seorang manajer," tegasnya.
Wow, seorang Carlo Ancelotti, pria yang katanya memiliki DNA Liga Champions dalam tubuhnya, pelatih hebat yang telah menjuarai sejumlah kompetisi bergengsi, menganggap dirinya bukan orang penting.
Ancelotti tidak merinci siapa atau orang dengan jabatan apa yang dimaksud "orang sangat penting" itu. Namun, kalau kita berkaca sejarah, sebetulnya sapaan 'Mister' adalah sapaan yang cukup umum di kalangan insan sepak bola Italia.
Mari kita putar memori ke abad ke-20. Ayo, kita mengenal sosok bernama William Garbutt. Siapa dia?
Well, Garbutt adalah orang Inggris. Pria yang lahir pada 9 Januari 1883 itu pernah membela sejumlah klub asal negaranya semasa masih menjadi pemain, dalam rentang waktu 1903-1912.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Reading, Woolwich Arsenal (cikal bakal Arsenal yang kita kenal sekarang), hingga Blackburn Rovers. Namun, tidak bisa dibilang sukses karena Garbutt tidak tercatat pernah membawa tim itu menjuarai kompetisi bergengsi.
Nah, jalan legendanya terbuka ketika dia hijrah ke Italia dan melatih sejumlah klub di sana. Kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa harus Italia?
Jadi, kalau berdasarkan lansiran Tifo Football, tujuan Garbutt pindah ke Italia, tepatnya Genoa, untuk bekerja di dermaga setelah pensiun sebagai pesepak bola.
Genoa sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan di Region Linguria yang sejak lama memiliki koneksi dengan Inggris. Jadi, ya, kalau mau mudik ke Inggris, sih, lumayan gampang.
Akan tetapi, entah bagaimana ceritanya --tidak ada keterangan yang valid-- Garbutt malah menjadi pelatih klub sepak bola di Genoa. Namun justru karena itulah, namanya jadi melegenda.
ADVERTISEMENT
Sebab, masih berdasarkan lansiran Tifo Football, Garbutt membawa dan mengenalkan sejumlah perubahan. Mulai dari taktik, program pelatihan, hingga kebugaran fisik pemain semuanya ditingkatkan berdasarkan standar di Inggris.
Bahkan disebut juga, orang yang mengenalkan transfer berbayar dan mandi air panas untuk pemain di Italia adalah Garbutt. Dari hal besar hingga remeh.
Singkat cerita, Garbutt tercatat mampu membawa Genoa tiga kali menjuarai kejuaraan nasional Italia (1915, 1923, 1924). Dia juga sempat melatih AS Roma pada 1927.
Dan, oh, waktu itu AS Roma baru berdiri dan Garbutt adalah pelatih pertama tim yang kini dikenal dengan julukan Giallorossi itu. Garbut membawa tim ibu kota Italia tersebut menjuarai kompetisi bernama Coppa Coni.
Oke, sekarang apa hubungannya dengan panggilan 'Mister'? Jadi, kehadiran Garbutt di 'Negeri Pizza'-lah yang secara otomatis membuat terciptanya panggilan tersebut di kalangan insan sepak bola.
ADVERTISEMENT
Orang Italia tahu bahwa orang Inggris biasa menggunakan panggilan 'Mister'. Alhasil, para pemain, staf, hingga rekan sesama pelatih memanggil Garbutt dengan sapaan 'Mister' atau 'Il Mister'.
Tifo Football dan Sports Journalists' Association menyebut bahwa sejak saat itu hingga hari ini, para pemain klub-klub Italia biasa memanggil pelatihnya dengan sapaan 'Mister'. Artinya, 'Mister' adalah sapaan yang umum di kalangan sepak bola.
Carlo Ancelotti menyaksikan laga Everton vs Arsenal. Foto: Reuters/Phil Noble
Namun, Ancelotti menolak panggilan itu. Dia cuma mau dipanggil 'Carlo'.
Bahkan, ketika berada di negara yang memopulerkan panggilan 'Mister', Ancelotti ogah dipanggil begitu. Meskipun, itu orang yang memanggilnya adalah orang Inggris.
Entahlah apakah eks pelatih AC Milan itu mengultuskan sendiri sapaan 'Mister' itu atau tidak. Akan tetapi, ya, kalau mau berbaik sangka, anggap saja Ancelotti memang sosok pelatih yang rendah hati.
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten