Kisah di Tottenham Hotspur: Pukulan Robbie Keane yang Ciutkan Nyali Edgar Davids

Edgar Davids. Foto: JOHN D MCHUGH / AFP

Cerita ini terjadi pada lebih dari satu dekade silam. Kisah perseteruan antara Edgar Davids dan Robbie Keane kala keduanya masih membela Tottenham Hotspur.

Well, sebenarnya, sih, kalau diceritakan ulang, konflik di antara mereka agak menjurus ke arah konyol bin kocak, sih. Eks rekan setim Davids dan Keane sendiri, Jamie O'Hara, yang menceritakannya kepada Talksport, dilansir The Independent.

Menuru pria yang pernah terikat kontrak dengan The Lilywhites selama 2005-2011 itu, perseteruan tersebut dipicu oleh tingkah congkak si gelandang asal Belanda. Hal itu tidak disukai oleh sang penyerang asal Irlandia.

“Kami berada di pelatihan dan Edgar Davids datang dari Inter Milan dan dia pikir dia adalah yang terbaik. Dia pikir dia adalah pusat perhatian dan segalanya, tetapi semua orang menyadari bahwa Robbie Keane adalah 'pentolan' di Tottenham pada waktu itu," kisah O'Hara.

Hmm... Wajar saja, sih, jika Davids merasa pemain terbaik di Spurs pada era itu. Sebab, sebelum merapat ke White Hart Lane pada 2005, pria keturunan Suriname itu sudah lebih dulu bergelimang prestasi.

Jumlah gelar juara yang dikoleksinya selama membela Ajax Amsterdam (1991-1996), Juventus (1997-2004), dan Inter Milan (2004-2005) lebih banyak ketimbang raihan trofi Spurs dalam kurun waktu 1995-2005.

Davids boleh jadi merasa bak superstar yang datang ke desa terpencil. Dikira dia bakal disegani, tetapi nyatanya ada 'preman' sangar yang lebih lama bercokol di sana: Dialah Robbie Keane. Dan konyolnya, Davids berani cari masalah dengan pria yang akrab disapa 'Keano' itu.

Robbie Keane dan Edgar Davids di Tottenham Hotspur. Foto: AFP/Daniel LEAL-OLIVAS & GEOFF CADDICK

"Aku ingat dia menunjukkannya (sikap songong) kepada Keano saat latihan, lalu mereka terlibat adu mulut. Kurasa dia mencoba melangkah ke Robbie Keane dan mengatakan sesuatu, lalu Keano menggertaknya, astaga!" kenang O'Hara.

"Dia (Keane) lalu meluncurkan, 'Bang', satu pukulan. Kemudian, Davids lekas bangkit dan berjalan pergi. Keesokan harinya, Davids menyapa Keane dengan, "Pagi, Robbie ...," lanjutnya.

Rasain. Makanya, jangan sok-sok-an kalau tiba di tempat baru. Sudah begitu, berani-beraninya cari masalah dengan salah seorang paling disegani di sana. Kena sendiri 'kan akibatnya.

Robbie Keane. Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP

Pada akhirnya, Keane dan Davids bisa saling bekerja sama di lapangan. Meski sayangnya, dia tak sempat menyumbang trofi apa pun, sih, dan cuma bertahan di London Utara selama 1,5 musim.

Pada Januari 2007, Davids mudik ke Belanda, kembali membela Ajax Amsterdam. Well, mungkin pria kelahiran Paramaribo itu kangen dengan klub lamanya. Atau bisa jadi, alasan lainnya adalah dia takut dengan Keane. Who knows?

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.

Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.